KUNINGAN (MASS) – Insiden jatuhnya lampu IGD yang menimpa salah seorang warga yang tengah menjenguk ke RSUD 45 Kuningan menjadi perbincangan. Pasalnya, kejadian tersebut terbilang langka dan cukup menggelitik.
Direktur RSUD 45 Kuningan dr Hj Titin Suhartini MKes melalui Kabid Pelayanan dr Deki Saefulah akhirnya angkat bicara untuk memberikan keterangan. Kejadian itu murni sebuah kecelakan bukan keteledoran.
“Kami juga heran kenapa ujug-ujug bisa jatuh. Padahal, kakinya empat dan lampu itu baru,” ujar Deki kepada kuninganmass.com Rabu (2/5/2018) malam.
Dengan kejadian itu pihak rumah sakit kata Deki, lebih menilai kejadian itu adalah sebuah musibah. Pasalnya, kalau diinvestigasi pun alat baru, kaki-kaki lampu ada empat sehingga jauh dari perkiraan akan jatuh.
“Mau gimana lagi karena ini musibah. Tidak ada hubungan dengan pemangkasan dana BPJS. Karena untuk rumah sakit tipe B adanya pasien BPJS sangat menguntungkan,” tandasnya.
Sementara itu, mengenai kondisi pasien hingga saat ini dalam kondisi baik. Sebetulnya usai tertimpa, oleh dokter jaga dilakuka pemeriksaaan dibagian kepala dan dinyatakan tidak apa-apa.
Mengenia minta dirawat kerena pihak keluarga ingin lebih aman. Sebab, punya riwat gula dan takut apabila dibawa ke rumah ada apa.
“Alasan dirawat di RS Juanda karena ruang VIP di RSUD 45 penuh. Dan kami sudah berbicara dengan pihak keluarga kebetulan Om Bonang (anaknya korban) merupakan teman saya,” ujarnya Deki.
Deki mengaku, hingga Rabu malam ia belum menjengkuk korban, karena banyak urusan. Tapi, kalau tidak ada halangan Kamis dijengkuk sekaligus untuk membereskan masalah ini. (agus)