KUNINGAN (MASS) – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 31 yang jatuh pada 1 April kemarin bakal menjadi peringatan HUT PDAM yang terakhir. Pasalnya, tahun depan perusahaan daerah tersebut akan berganti nama menjadi Perumda Air Minum atau PUDAM (Perusahaan Umum Daerah Air Minum).
“Peringatan Hari Jadi ke 31 ini mungkin menjadi peringatan yang memiliki sejarah dan kenangan tersendiri bagi PDAM sebelum berubah menjadi PERUMDA,” kata Direktur PDAM Tirta Kamuning Kuningan, H Deni Erlanda SE MSi.
Proses transformasi PDAM menjadi PERUMDA, terangnya, saat ini sudah disetujui Bapemperda DPRD Kuningan. Perda pembentukan serta pengelolaannya tinggal menunggu proses pembahasan pansus. Sebagai direktur, Deni mengajak untuk menjadikan perubahan tersebut sebagai bahan evaluasi, bukan dijadikan beban.
“Perubahan yang terjadi harus kita ikuti dengan perubahan budaya kerja kea rah yang lebih baik. Oleh karenanya kami dari manajemen saat ini terus berinovasi menyiapkan diri dengan membuat kebijakan dan ketentuan tata kelola sebaik mungkin baik dari aspek administrasi maupun sistem informasi dan teknologi,” ajak Deni.
Peringatan yang mengusung motto “Teruslah Berinovasi, Berintropeksi, Terus Perbaiki Langkah Kerja Nyata, Menuju Cita-cita Menuju PERUMDA yang Berjaya, Dirgahayu PDAMKU-ningan” itu dilangsungkan sederhana, Senin (1/4/2019). Dimulai dengan upacara serempak di kantor pusat dan di seluruh kantor cabang serta unit pelayanan PDAM dengan peserta seluruh pegawai.
Kemudian dilanjutkan dengan santunan ke yayasan Panti Asuhan dan pertandingan olahraga antar pegawai PDAM. Seperti tenis meja, bulu tangkis, futsal dan lomba mancing.
“Semula kami berencana untuk menyelenggarakannya secara meriah. Tetapi karena pada saat ini kita sudah memasuki masa kampanye pilpres dan pileg mohon maaf apabila kegiatannya kita buat sederhana namun tidak mengurangi makna untuk terus berupaya memperbaiki diri,” ucap Deni.
Lebih jauh ia mengungkapkan, selama 31 tahun Sitirkam berinovasi dari sebuah perusahaan yang bercikal bakal BPAM kini telah tumbuh menjadi besar. Tahun 2019 ini jumlah sambungan langganan aktif yang akan dikelola mencapai lebih dari 50 ribu unit.
“Kita patut bangga mampu membuat lonjakan signifikan dari aspek kinerja. Kalau dibandingkan dengan daerah lain di Jabar, kita hanya kalah dari PDAM besar seperti PDAM Bogor, Bandung dan Bekasi,” ujarnya.
Mengacu pada hasil survey kepuasan pelanggan (SKP)pun, pada 2014 lalu persentasenya 65,47%. Secara bertahap mengalami peningkatan hingga 2019 ini kepuasan pelanggan mencapai 71,58%. Ini menandakan upaya dan terobosan yang dilakukan sudah membuahkan hasil meski belum maksimal.
“Kita hendak mengutamakan kepuasan pelanggan, bukan untuk satu orang dan bukan untuk satu golongan, tapi semua untuk semua,” tandas Deni. (deden)