KUNINGAN (MASS) – Hebat. Kata itulah yang mungkin tepat disematkan pada Kepala Dusun Manis Desa Widarasari Kecamatan Kramatmulya. Namanya Yayu Sri Umaroh Handayasari, kini menjabat sebagai kadus dan juga sudah menikah. Namun, Yayu tak abai pada pendidikan.
Bahkan, Yayu kini baru saja menamatkan pendidikan S2 di Universitas Indraprasta PGRI (Unindra). Yayu menyelesaikan tesisnya, dan kini berhasil menyabet gelar Magister Matematika.
Pada Kuninganmass.com, Yayu mengatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu investasi terbaik dan motivasi bagi setiap orang. Tapi memang, kata Yayu, pada kenyataannya tidak semua orang atau anak beruntung bisa mengenyam pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Pendidikan, lanjut Yayu, bukan hanya fokus pada prioritas persyaratan kerja tetapi lebih dari itu berkaitan dengan falsafah pendidikan.
Yayu sendiri, dikenal aktif dan energik. Ia adalah salah satu alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cirebon dan juga pernah menjabat Bendahara Umum di Ikatan Mahasiswa Kuningan (IMK) Cabang Cirebon tahun 2014.
Setelah lulus kuliah, ia mengabdikan dirinya sebagai kepala dusun di desa Widarasari. Ia mengaku tetap termotivasi menempuh pendidikan walaupun sudah bekerja dan banyak aktivitas, karena merasa diri butuh wawasan dan pengetahuan yg lebih luas untuk turun melayani masyarakat.
Dalam pendidikan, falsafah yang dikatakan Tan Malaka sampai saat ini masih menjadi motivasi bagi Yayu.
“Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiiiki cita-cita yang sederhana, maka Iebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali,” kutip Yayu.
“Ini merupakan cambuk untuk kita semua, bahwa pendidikan itu hakikatnya bekal kembali ke masyarakat,” imbuhnya, Jumat (28/6/2024) siang.
Ia mengamini, ada saja pertanyaan untuk apa kuliah lagi sedangkan pekerjaan sudah ada. Yayu mengaku selalu menepis pertanyaan tersebut, dan meyakinkan masyarakat bahwa pendidikan itu penting.
“Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan. Kuliah memang tidak menjamin kita sukses, tapi kuliah mampu menjadikan kita pribadi yang lebih merdeka dan berbahagia, lebih mudah menjalani hidup dan menyederhanakan berbagai permasalahan,” tuturnya.
Ia meyakini, orang berpendidikan itu “berbeda” baik dalam komunikasinya, pola pikirnya, cara kerjanya, menangani masalah dan lainya.
“Kuliah bukan semata-mata untuk bekerja, tapi untuk bekal menjalani hidup, seumur hidup. Kutipan Tan Malaka ini yg juga menjadi motivasi nya,” tegasnya. (eki)