KUNINGAN (Mass)- Dari sekian banyak kerajinan berbahan bambu yang dipajang di stand festival bambu di Lapangan Pandapa Paramarta. Ada stand yang menarik pengunjung yakni stand milik Adang Muhidin ST.
Ya, stand ini unik karena dari 20 stand yang dipajang pada festival bambu, stand ini yang memiliki nilai jual tinggi. Kok bisa? Karena harga satu barang yang dijual bisa bernilai jutaan.
Menurut warga Kota Cimahi itu menerangkan, di standnya barang yang dipajang adalah alat musik berbahan baku bambu mulai angklung, gitar, bas, dan drum. Dengan dibuat menjadi alat musik maka nilai bambu lebih tinggi.
“Saya ingin membuktikan bahwa nilai jual bambu itu bisa mahal kalau dibuat seperti ini,” jelas Adang kepada kuninganmass.com, Senin (24/4/2017).
Ia mematok satu gitar berbahan bambu dijual Rp8 juta, untuk bas seharga Rp9 juta. Sedangkan untuk drum Rp20 juta, dan angklung seharga Rp4 juta.
Bahkan pria berambut gondrong yang sudah menggeluti usaha ini sejak 2011 itu, membuat kaos berbahan serat bambu seharga Rp150 ribu. Ditanganya bambu yang dianggap tidak bernilai bisa lebih mahal.
“Sejak awal saya menggenal bambu dalam pikiraan saya adalah bagaimana nilai jualnya bisa lebih tinggi. Selama ini satu batang hanya dihargai Rp40 ribu,” jelas pria yang mengaku tidak bisa bermain musik dan hanya bermodal ilmu dari google.
Ternyata respons setelah dibuat alat musik sangat luar biasa. Bahkan, konsumehnnya bukan hanya di Indonsia tapi dari luar negeri. Mereka menggap gitar dari bambu lebih unik dan harga lebih murah.
Menurutnya, semua jenis bambu bisa dijadikan untuk alat musik, sehingga ini tentu menjadi modal untuk mengembangkan. Mulai saat ini warga harus merubah pemahaman bahwa bambu yang awalnya seharga Rp40 juta, tapi ketika dibuat barang yang berharga menjadi nilai tinggi.
“Sekali lagi ketika saya jauh-jauh datang dari Cimahi yang ingin saya sampaikan kepada warga Kuningan adalah mari memanfaatkan bambu agar bisa bernilai jual tinggi, sehingga bisa lebih banyak mendapatkan keuntungan,” ujar Adang yang mengaku satu gitar bisa dikerjakan dalam waktu dua Minggu.
Ditambakan, bagi warga Kuningan yang menginginkan pelatihan, dirinya siap berbagi ilmu. Selama ini justru yang antusias ingin dilatih adalah dari luar jawa.
Sementara itu, Bupati Kuningan H Acep Purnama pun tertarik mengunjungi stand ini. Selain berbincang bupati juga memegang gitar tersebut. Oranga nomor satu di kota kuda itu tampak kagum dengan alat musik dari bahan bambu. Ia memuji Adang yang bisa mengkreasikan bambu menjadi alat musik. (agus)