KUNINGAN (MASS)- Yayasan Abdhi Pertiwi Kuningan, Jumat pagi sekitar jam 08.00 WIB menyerahkan beasiswa kepada 93 siswa dengan total uang Rp95 juta. Pemberian beasiswa ini dilakukan disalah satu orang kelas yang ada di SMK Pertiwi Kuningan.
Secara sembolis beasiswa yang diperuntukan bagi merupakan siswa yang berprestasi, berasal dari keluarga kurang mampu dan anak yatim piatu ini diterima oleh dua perwakilan orang tua. Apabila dikalkulasaikan masing-masing siswa mendapakan Rp1 juta.
“Untuk beasiswa bulan Oktober ada beberapa siswa yang diberikan lebih dari Rp1 juta. Sebelumnya pada bulan Mei per siswa rata Rp1 juta,” ujar Kepala SMK Pertiwi Kuningan K Dea Ariana Vamitrianto SE MM, Jumat (12/10/2018) yang didampingi Wakasek Kesiswaan Totoh.
Dea menyebutkan, setiap penyerahan beasiswa selalu meningkat jumlahnya. Kalau pada bulan Mei Rp76 juta, maka bulan Oktober Rp95 juta. Pihaknya terus meningkat jumlahnya karena ingin banyak siswa yang memperoleh bantuan ini.
“Bagi yang belum mendapatkan bantuan jangan kecil hati karena semua yang berhak dipastikan akan mendapatkan haknya,” ujar kepala sekolah inovatif dan modis ini.
Ketua Yayasan Drs H Tjetje Priatna BAC MSi yang menyerahakn secara simbolis bantuan tersebut. Ia mengaku, bantuan ini bentuk apresiasi SMK kepada siswa dan hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas. Para penerima bea siswa ini mendapakan kartu khusus layaknya KIP yang dikeluarkan oleh yayasan. Hal ini untuk memudahkan pendaataan.
Dengan diberikan beasiswa maka para siswa diharapkan lebih semangat dalam belajar dan juga tingkat kehadairan. Masalah ini harus diperhatian, sehingga tujuan orang tua hadir dalam penyerahan agar ikut terlibat.
“Di wilayah 3 Cirebon SMK Pertiwi merupakan sekolah satu-satunya yang memberikan bea siswa kepada murid. Sejak berdiri tahun 1979 kami terus meningkatkan kualitas dan juga terus memberikan kemudahan kepada siswa. Bahkan, biaya pendidikan lebih murah,” ujarnya.
Udin perwakilan dari orang tua siswa penerima beasiswa mengaku, adanya beasiswa sangat membantu para orang tua. Disaat tidak punya uang dan semangat ingin menyekolahkan anak tinggi, maka beasiswa sangat terasa bermanfaat.
“Terima kasih Pak Ketua Yayasan. Begitu juga Pak Kepala Sekolah. Jujur saya sangat terbantu adanya beasiswa. Tadinya anak saya ingin berhenti satu tahun karena tidak ada biaya, tapi wali kelas melarang dan memberikan bantuan. Terima kasih sekali lagi sangat terharu dengan adanya bantuan ini. Saya ini kurang mampu rumah saja pindah-pindah ngontrak, tapi saya ingin anak jadi anak yang sukses,” ujar ayah dua anak ini terharu. (agus)