KUNINGAN (MASS) – Dari 13 pejabat eselon 2B yang masuk nominasi, beberapa kalangan menilai, tidak semuanya punya nyali untuk ikutan seleksi. Padahal mekanismenya kini lebih fair yakni melalui open bidding atau lelang jabatan.
“Kita akan lihat siapa pejabat yang punya karakter fighter kalau proses open bidding dimulai nanti,” kata Faisal Al Kahfi, salah seorang warga Kuningan yang kerap mengamati dinamika daerah kelahirannya, Jumat (13/7/2018).
Menurut dia, ini bukan berkaitan dengan ambisius atau terobsesi pada jabatan tertentu. Tapi lebih dititikberatkan pada keberanian menguji dirinya sendiri. Tak heran jika Faisal lebih senang mengistilahkannya sebagai uji nyali.
“Orang juga tahu kalau kewenangan ada ditangan bupati. Tapi bupati itu hanya menunjuk satu dari tiga orang yang lolos seleksi. Nah yang menentukan tiga orang itu kan pansel, gabungan akademisi dan pejabat provinsi,” ucapnya.
Faisal berpandangan, dari 13 orang tersebut semuanya memiliki peluang yang sama. Lewat mekanisme open bidding, kualitas pejabat diuji, bukan sembarang orang. Artinya, sudah tidak musim lagi faktor kedekatan atau like and dislike.
“Kalau Bupati Acep masih menerapkan pola lama, berarti pemerintahan kita itu terjadi kemunduran. Atau jika kita berasumsi bahwa open bidding itu hanya sekadar formalitas belaka, berarti sungguh memprihatinkan,” ketusnya.
Sebagai orang yang masih berusia muda, Faisal akan mengacungkan jempol empat sekaligus kepada pejabat yang mau ikutan open bidding. Sebab itu menandakan mereka peduli terhadap generasi penerus bangsa.
“Kita, anak bangsa ini butuh sauri tauladan. Butuh contoh. Kalau pemimpin kita berkarakter pesimis, bermental tempe dengan dalih etika, bagaimana nasib kita nanti?,” ketus Faisal.
Menyangkut etika atau menghargai senioritas, menurut dia, tergantung niatannya. Faisal meminta agar semua pejabat yang telah dianggap ‘bapak’nya itu meniatkan diri untuk memberi contoh kepada ‘anak’nya.
“Toh kalaupun pejabat muda jadi sekda, masih ada jenjang karir di pemprov misalnya. Naik ke atas. Jadi tidak usah berpikiran nanti kelamaan menjabat sekda. Merdekakanlah diri kita sendiri,” tukas dia.
Sementara itu, Kepala BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia), Uca Somantri MSi menyebutkan nama-nama yang masuk bursa sekda. Sesuai dengan abjad, 13 nominator tersebut diantaranya Agus Sadeli MPd (kadisperindag), Dr A Taufik Rohman (kepala Bappenda), H Dadi Hariadi MSi (kepala Bakesbangpol), Deniawan MSi (kepala BPMD) serta Dr Deni Hamdani (kepala Dishub).
Selanjutnya, Dr H Dian Rachmat Yanuar (kadisdikbud), Indra Purwantoro SAP (kepala Satpol PP), H Nana Sugiana MSi (asda III setda), Nurahim MSi (staf ahli bupati), HM Ridwan Setiawan MH MSi (kepala DPrPP), Uca Somantri MSi (kepala BKPSDM), Ucu Suryana MSi (kepala Dinas Kearsipan) dan Dr Ukas Suharfaputra (kepala Dinas Ketahanan).
Uca sendiri tatkala ditanya niatannya untuk ikut open bidding, tidak memberikan jawaban. (deden)