KUNINGAN (MASS) – Sejumlah mahasiswa dari Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon, mengajak masyarakat untuk mengolah sampah agar tidak jadi masalah. Hal itu, dilakukannya sebagai salah satu program pengabdian KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Setianegara Kecamatan Cilimus.
Nampak, pada Selasa (23/8/2022) malam kemarin, 17 mahasiswa itu menggelar penyuluhan bertajuk “Menciptakan Lingkungan Bersih dengan Pengelolaan Sampai Organik, dan Peningkatan SDM melalui Digitalisasi UMKM” pada sejumlah masyarakat.
Ketua kelompok KKN, Ilham Fikri didampingi wakil Hilda Nurhidayati mengatakan, pada pengabdiannya di Setianegara, pihaknya melihat permasalahan sampah. Karena hal itulah, mereka kemudian mengajak warga, agar bisa mengolahnya dengan baik.
“(Dari sampah) Organik misalnya, bisa jadi pupuk. Jadi ada nilai guna, baik untuk tanaman pekarangan maupun skala besar,” ujarnya.
Sementara, soal digitalisasi UMKM, dipilihnya karena masih banyak usaha yang belum merangsak ke digital. Mulai dari packaging, dan tidak dijual melalui pasar digital.
“Kita mau share, agar UMKM bisa beradaptasi dengan zaman yang berkembang,” imbuhnya.
Hadir dalam penyuluhan tersebut puluhan peserta dari Kelompok Wanita Tani (KWT) dan UMKM. Mereka, mendengarkan pemaparan dari dua pemateri yakni Anto Paryanto (praktisi pertanian) dan Tiara Muthiarsih SE MM (dosen marketing UGJ).
Tiara, sebagai pemateri digutalisasi UMKM mengatakan bahwa meski sudah booming, sampai saat ini di banyak daerah, masih banyak usaha yang belum aware dan peduli pada digital marketing.
“Kami punya misi pengabdian masyarakat, jadi tidak akan stop sampai sini. Apalagi saya orang sini. Tidak akan cukup sampai disini, harus bergerilya lagi. (Awalnya) Materinya difahami, sudah mulai peduli, (lalu) kami siap ajarkan dari belakang tentang digitalisasi, step by step,” tuturnya.
Potensi digital, lanjutnya, tidak terbatas. Bisa saja nanti manfaatnya bisa dilakukan oleh bumdes mislanya, bahkan bisa saja UMKM itu sampai menasional usahanya.
Di akhir, Tiara juga mengamini apa yang disampaikan pemateri lainnya perihal potensi pertanian di Setianegara. Tiara, sangat menyarankan untuk melakukan pemupukan dengan organik (tanpa kimia). Meski jangka pendek terlihat rugi, namun akan menguntungkan dalam jangka panjang. (eki/deden)