KUNINGAN (Mass)- Tingginya impor kedelai dari luar negeri yang mencapai 90 persen membuat pemerintah menggalakan penanaman bahan tempe dan tahu ini. Seperti Senin tanggal 29 Mei bertempat di petak 89 B RPH Marga Mukti Desa Cimulya Kecaamtan Cimahi dilakukakan penanam kedalai.
Penanaman yang dilakukan pada jam 16.30 WIB itu merupakan program tanam serempak atau program (Perluasan Areal Tanaman) PAT kedelai yang bersemuber dari dana APBN tahun 2017. Lahan yang dijadikan merupakan milik perum Perhutani KPH Kuningan.
Proses penanaman dilakukan Kepala Administratur Perhutani Kuningan Tubagus Aef Syaepudin SHut bersama Bupati Kunigan H Acep Purnama MH. Tampak pula Dandim 0615/Kng Letkol Inf Arif Hidayat Sip, Kapolres Kng AKBP Yuldi Yusman SE MSi, Kadistanakan Ir Hj Tri Triastami, Camat Cimahi Agung Gumelar SAp MSi dan Kades Cimulya, staf Perhutani, para kelompok tani serta warga setempat sekitar 100 orang.
Kepala Administratur perhutani Kab Kuningan Tubagus Aef Syaepudin Shut menyebutkan, luas tanam serempak PAT kedelai APBN tahun 2017 sebanyak 458,254 Ha yang tersebar se-Kabupaten Kuningan. Program ini merupakan program kedaulatan pangan.
“Sebelumnya juga pernah ditanam jagung Petak 77 H RPH Dukuh Badag BKPH Ciledug KPH Kuningan,” jelasnya.
Smeentara itu, Bupati Acep meneybutkan, pembangunan dibidang pertanian sekarang-sekrang ini perlu ditingkatkan. Hal ini guna meningkatkan ketahanan pangan.
“Penanaman serentak kedelai merupakan program pemerintah dibidang ketahanan pangan sehingga produk-produk pertanian perlu diperhatikan kualitas maupun mutu-mutunya,” jelas Acep.
Pada kesemptn itu, Acep mengucapan terima kasih kepada semua pihak dan masyarakat yang telah membantu menciptakan dan memanfaatkan lahan yang kosong dalam program ketahanan pangan dengan cara menanam kedelai di lahan kosong milik Perhutani. (agus)