KUNINGAN (MASS) – Pondok Pesantren Husnul Khotimah II Kuningan yang berlokasi di Desa/Kecamatan Pancalang mengelar setoran terakhir 2 santri MTs yang sudah mengkhatamkan hafalan Al-Quran 30 Juz di masjid pondok, Sabtu (23/2/2020). kegiatan yang dilaksanakan ketiga kalinya ini adalah bagian dari upaya memotivasi santri dalam menyelesaikan hafalan Al-Quran.
Dalam acara ini, 2 orang santri MTs Husnul Khotimah II melaksanakan setoran terakhir yang menggenapkan hafalan keduanya menjadi 30 juz. Ahnaf Ainun Azkiya dan Muhammad Farel Ardiansyah.
Kedua orang tua santri turut menghadiri setoran terakhir sekaligus pengukuhan hafalan 30 juz Al-Quran tersebut. Hadir pula Ketua Yayasan Husnul Khotimah KH Mu’tamad M.Pd, Pimpinan pondok Husnul Khotimah II KH Amam Badruttamam, Lc beserta para ustadz.
“Alhamdulillah kegiatan ini merupakan sarana untuk memotivasi santri agar bisa menyelesaikan hafalan Al-Quran,” ujar Pimpinan Ponpes Husnul Khotimah II, KH Amam Badruttamam Lc.
Menurutnya, dengan genapnya hafalan 30 juz 2 santri ini membuktikan bahwa Al-Quran itu mudah untuk dipelajari dan dihafalkan. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Qomar ayat 17.
Lebih lanjut KH Amam berpesan kepada para santri agar tidak berhenti pada hafalan. Harus ditingkatkan pada pemahaman dan penerapan ajaran Al-Quran dalam akhlak keseharian.
“Kita harus mencontoh baginda Rasulullah SAW yang menurut Siti Aisyah bahwa beliau akhlaknya adalah Al-Quran. Bagaimana akhlak kepada Allah, kepada makhluk, sikap dalam berjalan, juga berbicara yang tidak teriak-teriak,” serunya.
Menurut para ahli, sambung Amam, menghafal Al-Quran itu tidak perlu dipaksakan, tetapi diulang-ulang.
“Kalian juga bisa bertanya kepada keduanya bagaimana bisa menghafal 30 juz,” pesannya kepada para santri.
Ikhwan Makrufi Orangtua dari Ahnaf menuturkan bahwa sebelumnya Ahnaf baru hafal 1 Juz. Ketika masuk HK Ahnaf termotivasi untuk hafal 30 juz.
“Keinginannya semakin kuat setelah masuk Husnul dan mengikuti mukhoyyam Quran (PMK),” ungkapnya.
“Harapan saya tidak berhenti pada menghafal tapi mencintai al qur’an sehingga menjadi bekal baik untuk mencintai Al-Quran sehingga bermanfaat buat diri, dan lingkungan sekitarnnya,” imbuh Ikhwan.
Sementara orang tua Muhammad Farel Ardiansyah mengatakan bahwa Farel sejak kecil udah dididik untuk hafal dan mencintai Al-Quran. Sebelum masuk Husnul sudah hafal 5 juz.
“Memang Farel sudah punya cita cita jadi hafidz untuk memberikan kebanggaan kepada orang tua juga pondok. Di rumah memang setoran tiap hari. Semenjak di pondok berubah total secara sikap dan akhlak. Sampai kalau sedang di rumah tuh kalau mau makan saja minta ijin, mau nyapu lantai,” tuturnya.
Dulu, ia memberikan nasihat kepada putranya itu. Di pondok bukan pindah tidur, tapi belajar agama.
“Alhamdulillah dengan tekad dan ikhtiar kuat bisa membuktikan satu setengah tahun hafal (30 Juz). Dulu hobi futsal tapi ketika masuk takhasus fokus menghafal,” ucapnya.
Ia berpesan untuk orang tua kalau di pondok jangan lepas sendiri tapi ortu di rumah harus do’a juga dan ikhtiar. Karena pondok bukan bengkel yang tidak baik jadi baik. Memotivasi anak agar mampu memanfaatkan waktu bukan untuk main-main karena anak itu investasi akhirat. (deden)