KUNINGAN (MASS) – Banyaknya toko modern yang buka 24 jam non stop disayangkan salah seorang wakil rakyat, Susanto. Ia geleng-geleng kepala karena seingatnya terdapat ketentuan jam operasional.
“Pas saya nanya langsung ke karyawan toko modern di Jalan Juanda, ia mengaku tokonya itu buka non stop. Loh kok bisa begitu ya,” tutur politisi PKB asal Ciherang Kadugede itu, Senin (14/9/2020).
Mulanya, Susanto tidak percaya adanya toko modern yang buka nonstop. Meski beberapa bulan lalu dirinya mendengar insiden perampokan toko modern di Kramatmulya sekitar pukul 3 dini hari.
“Kalau kejadiannya jam 3 dini hari, berarti toko modern tersebut buka 24 jam dong. Nah sekarang pas saya nanya ke toko di Jl Juanda juga begitu ternyata,” ujar pria berkepala plontos itu sambil terus menggeleng-gelengkan kepalanya.
Temuannya ini, membuat anggota komisi 2 DPRD tersebut mempertanyakan eksistensi dinas perdagangan dan juga satpol pp. Sebab ranah implementasi perda kaitan dengan toko modern, menurutnya, berada di 2 SKPD tersebut.
“Memang kalau rakyat kecil mah, meus meus katincak. Coba hitung berapa pedagang tradisional yang notabene pribumi yang kalah saing?. Kasihan mereka,” kata Susanto sembari mengelus dada.
Padahal kalau mau berpikir panjang, imbuhnya, pedagang kecil yang barang jualannya dibeli dapat menggulirkan roda perekonomian daerah. Mereka bisa membeli baju baru di pasar, serta membeli kebutuhan lain dari pedagang lainnya.
“Peupeuriheun kita ga bisa ngasih bantuan kepada para pedagang kecil, pelaku UMKM. Nya atuh kita bisa berikan kebijakan yang berpihak kepada mereka. Bukan malah kita berlomba-lomba membuka toko modern,” pungkasnya. (deden)