KUNINGAN (Mass) – Melihat penderitaan anak-anak korban banjir di Kecamatan Cibingbin, PT Standardpen Industries turut prihatin. Perusahaan alat tulis terbesar di Asia Tenggara itu melakukan gerakan sosial dengan membagikan alat tulis bolpoin dan tas untuk seribu anak di Kuningan.
Bantuan tas dan alat tulis itu disebar untuk anak-anak SDN 1 Citenjo, SDN 2 Citenjo, MI Istiqomah Cibingbin, dan NTsN Cibingbin.
“Kami ingin anak-anak korban banjir yang peralatan sekolahnya hanyut atau rusak cepat teratasi dan dapat kembali belajar seperti sedia kala,” kata Shara Christanti, public relations Standardpen Industries, Selasa (7/2/2017).
Dengan hadiah yang diberikan, anak-anak menjadi lebih bersemangat lagi dalam menulis tangan baik dalam kegiatan belajar atau mengerjakan tugas-tugas.
“Alat tulis yang mereka punya sekarang full color, semoga dengan hadiah kecil ini anak-anak menjadi tambah semangat dan rajin belajar,” harapnya.
Dedi Ahimsa, relawan yang ikut membantu menyebarkan bantuan bercerita kepada kuninganmass.com. Dikatakan, anak-anak korban banjir merasa senang mendapatkan bantuan dari Standarpen. Saking bahagianya, ada anak-anak yang sakit pun turut hadir ditemani orang tuanya.
“Karena hanya Standardpen yang memberi bantuan alat tulis dan tas, jadi anak-anak sangat antusias,” ujar Dedi.
Dalam kesempatan yang sama, Nury Sybli pegiat literasi yang ikut dalam kegiatan sosial itu menuturkan, alat tulis adalah modal utama untuk anak-anak belajar.
“Kami ingin mengajak anak-anak dan guru untuk melestarikan kegiatan menulis dengan tangan yang dapat mengasah kinerja otak,” ucapnya.
Ia mengatakan, daya literasi masyarakat Indonesia masih terbilang rendah. Data Unesco menyebut persentase minat baca Indonesia sebesar 0,01 presen atau hanya 1 banding 10.000.
“Bagaimana dengan nasib budaya menulis? Standardpen, perusahaan alat tulis asli Indonesia, melakukan gerakan mengajak anak Indonesia kembali menulis dengan membagikan satu juta bolpoin untuk anak Indonesia,” kata Nury. (deden)