KUNINGAN (MASS) – Sederet persoalan yang menjadi hiruk pikuk di Kuningan menjadi bahan perhatian Pahmi Mubarok, seorang mahasiswa asal Kuningan yang tengah studi di Cirebon. Salah satunya menyangkut pengadaan mobil dinas mewah yang kini tengah jadi sorotan para wakil rakyat.
“Emang perlu yah, pejabat pake mobil semahal itu?. CCnya besar dan harganya, bagi saya sih selangit. Dipake kemana aja sih mobilnya?. Menurut saya sih bagusnya mobil biasa-biasa aja, supaya kalau lewat jalan rusak tuh merasakan apa yang rakyat kecil rasakan,” kata Pahmi, Minggu (2/7/2023).
Baca juga : https://kuninganmass.com/pengadaan-kendaraan-dinas-lebihi-anggaran-boroskan-rp-56393-juta/
Sepengamatannya, mobil dinas para pejabat tinggi di Kuningan itu masih bagus. Wajar apabila ia mempertanyakan pengadaan 3 mobdin mewah tersebut untuk siapa saja. Terlebih mulai 2022, Kuningan dilanda gagal bayar sampai dewan membentuk pansus.
“Pejabat BPKAD musti memberikan penjelasan yang rasional. Puaskan rakyat. Puaskan para guru yang tersendat sertifikasinya. Puaskan ASN yang TPPnya agak gimana gitu. Kan konon katanya APBD itu uang rakyat,” celetuk Pahmi.
Baca juga : https://kuninganmass.com/kepala-bpkad-dinilai-tak-memedomani-standar-rka/
Bukan hanya menyoal mobil dinas, Pahmi juga mengomentari polemik retribusi parkir yang beberapa hari kebelakang diberitakan. Ia setuju apabila parkir di rumah sakit umum dibebaskan jika memang tidak menyumbang PAD. Parkir di tempat umum pun perlu ada evaluasi serius.
“Saya sebenernya agak salut ke Kabupaten Ciamis yang sudah menerapkan parkir berlangganan. Sumbangan ke PAD jelas, dan pemilik kendaraan pun tidak perlu repot-repot lagi bayar parkir di lapangan,” sarannya.
Hasil dari googling, Pahmi menemukan regulasi kaitan dengan parkir berupa perda dan perbup. Di situ disebutkan, tarif parkir motor 1000 rupiah dan parkir mobil 2000. Bahkan terdapat pasal parkir berlangganan dengan angka puluhan ribu rupiah dalam setahun.
“Kalau melihat regulasi tersebut, padahal Kuningan itu lebih dulu punya aturannya. Tapi kok implementasinya kalah sama Ciamis ya,” sindir Pahmi.
Sementara, berdasarkan pengamatannya dari pemberitaan media online, banyak persoalan yang beberapa pekan kemarin mencuat, tapi kemudian terkesan tenggelam. Seperti masalah PJU, dugaan gratifikasi, anggaran mamin dan lainnya.
“Sekarang masalah pengadaan mobil dinas dan parkir. Oiya perpanjangan jabatan plt direktur PAM juga, saya pernah baca beritanya,” tukas Pahmi. (riyan/deden)