KUNINGAN (MASS)- Kebahagian yang dirasa oleh tim Pesik pada pertandingan kedua, ternyata tidak dirasakan pada pertandingan ketiga Kamis (19/4/2018) melawan Patriot Chandrabaga Bekasi.
Dipertandingan yang digelar di Stadion KONI Kabupaten Bogor itu, tim kebanggaan warga Kuningan menyerah kosong satu. Padahal, dilihat dari statistik pertandingan Pesik harusnya menang 5-1.
Gol dari Patriot Chandrabaga Bekasi sendiri terjadi menjelang bubar dan itu pun melalui serangan balik. Tim Pesik bukan tidak menerima hasil kekalahan, tapi perlakuaan wasit yang memihak ke tim Bekasi membuat Pesik murka.
“Kita memang kalah. Tapi, kita dikerjain wasit, gol kita di anulir. Kemudian 2 kali yang harusnya penalti wasit hare-hare wae. Kami sangat kesal sehingga menemui Inspektur Pertandingan untuk menanyakan mengenai regulasi,” ujar Manajer Tim Aris Doray usia perandingan.
Ia mengaku secara kualitas anak-anak diatas mereka. Sehebat apa pun pemain tapi kalau sang pengadil berpihak kepada satu tim maka akan selalu kalah.
Meski begitu yang membuat dirinya bangga adalah para pemain tidak terpancing. Mereka menjaga sikap meski selalu dirugikan.
“Saya datang IP bukan kecewa kalah tapi ingin menanyakan perlakuan wasit yang tidak benar,” tandasnya.
Dengan kekalahan ini Aris mengaku, peluang Pesik sudah pasti tertutup karena tuan rumah Citerup mampu menahan Persigar 2-2. Padahal Persigar sudah menang 2-0 dan lag-lagi ulah wasit yang membuat tim dari kota Intan itu harus puas dengan satu poin.
Pada pertandingan terakhir Aris mengaku, Pesik akan bermain lepas dan memberikan semua kesempatan kepada pemain yang belum bermain. Hal ini untuk memberikan jam terbang.
Baginya, meski tidak lolos tapi anak sudah berjuang secara maksimal merupakan suatu kebahagiaan. Anak-anak sudah bisa menjaga sikap merupakan suatu keberhasilan. (agus)