KUNINGAN (MASS) – Dalam waktu dekat ratusan kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) bakal dilatih “perang”. Perang dimaksudkan yaitu perang “melawan” bencana seiring dengan pergantian musim dari kemarau ke musim hujan.
Pelatihan bertajuk Diklasus Bagana (Banser Tanggap Bencana) itu diselenggarakan oleh Satuan Koordinasi Wilayah Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jawa Barat. Agendanya 4 hari mulai Sabtu (17/11/2018) sampai Selasa (20/11/2018) di Ponpes Darul Mukhlisin (DM) Jl Palutungan Desa Cisantana Kecamatan Cigugur.
“Datangnya bencana alam sulit untuk dapat diprediksi, bahkan bisa dikatakan memang tak bisa diprediksi. Upaya yang dapat dilakukan manusia hanyalah mengantisipasinya serta sigap saat bencana alam datang,” ujar Ketua PW Ansor Jawa Barat, Deni Akhmad Haidari, Jumat (16/11/2018).
Warga Nahdlatul Ulama (NU) pun, imbuhnya, tak bisa menampik akan terjadinya bencana. Demikian juga tak bisa menafikan akan kontribusi yang hendak diberikan kepada masyarakat yang terdampak bencana itu.
“Karenanya, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Barat tengah menyiapkan 350 sejumlah kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang konsen di Bagana (Banser Tanggap Bencana),” tegasnya.
Deni mengatakan, warga NU harus selalu sigap untuk memberikan bantuan kepada masyarakat saat mereka tengah dilanda bencana. Ini, sambung dia, sebagai wujud nyata bahwa NU dapat bermanfaat untuk masyarakat pada situasi dan kondisi bagaimanapun.
“Agar semuanya (Bagana) tetap sigap dan siaga mengatasi bencana yang datang, karena memang bencana tak bisa perkirakan,” ucap Deni. (deden)