(Catatan Perjuangan Seorang Honorer)
Jalan Merdeka Barat layaknya kursi malas.
Tanpa beban, kami si tua, rebahan sambil memandang pekatnya langit Jakarta.
Istiqlal adalah tempat kami rehat melepas lelah.
Di bawah tangga bak kasur megah tertidur pulas antara paha dan tas yang kuanggap bantal. Tertidur selepas berdakwah.
Dakwah pada sang penguasa yang tak kunjung memberi status. Tak kunung memberikan kepastian.
Status yang diimpikan para pendemo, status pasti, untuk kami yang bekerja memomong generasi bangsa.
__
Honorer..ya honorer yang terkotak oleh istilah..
Kategori dan sukwan murni..
__
Itu adalah politik adu domba..
Yang kadang lupa bahwa kami saling iri dengan sesama istilah.
Sesama honorer, saling ejek dan saling sikut. Berebut kentut.
___
Status impian bagi orator trotoar.
Bagi sukwan dan Kategori.
Bagi pendatang baru dan pendatang lama.
__
Status itu bernama sang maha kejaran. PNS…
Nining Rohini
Penulis adalah seorang honorer asal Desa Subang yang sempat terlibat berdemo di Jakarta. Kini, aktif di berbagai kegiatan sosial dan memutuskan fokus mengabdi dengan jalan lain.