Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Government

Pangeran Kuda Putih Sepakat Kuningan Dimekarkan

KUNINGAN (MASS) – Pangeran Heru Rusyamsi Arianatareja atau yang dikenal sebagai Pangeran Kuda Putih, belakangan ramai diperbincangkan karena hendak dinobatkan sebagai Sultan di Kesultanan Kasepuhan Cirebon.

Namun diluar itu, Pangeran Kuda Putih yang berasal dari Nusaherang itu ternyata punya konsep tersendiri soal Kuningan. Menurutnya, Kuningan harus kembali melihat sejarah. Dulu, Kuningan dipimpin dua orang.

“Ada Arya Kemuning dan Pangeran Gebang di Luragung,” sebutnya, Sabtu (25/12/2021).

Dikatakan Heru, sejarah Kuningan dipimpin dua orang itu, bukan tanpa alasan. Kuningan begitu luas, dan kala itu Syekh Sarif Hidayatullah selaku sultan (Cirebon) juga ingin rakyatnya sejahtera.

Pangeran Heru bilang, di era saat ini Kuningan dipimpin oleh satu pemimpin yaitu bupati. Dengan luas wilayah terdiri dari 32 kecamatan, apakah semua dapat tersentuh dengan maksimal?, PKP mengatakan, hanya masyarakat Kuningan yang merasakan itu. Menurutnya, pasti ada kurang dan lebihnya.

“Kita tau simbol Kuningan itu kuda putih. Tapi jika kita perhatikan di jalan, jika arah dari Cirebon kita temukan adanya tugu ikan. Lalu sampai Cijoho ada tugu bokor, dan jika lewat jalan baru ada bola dunia, jadi yang mana simbol untuk kuningan?. Semua simbol itu memang ada ceritanya, cuma yang mana yang menjadi ciri dari leluhur Kuningan ini,” ucap Pangeran Heru.

Kuda putih, lanjut Heru, adalah kuda milik Arya Kemuning bernama Siwindu berwarna putih. Pasukan kuda Arya, adalah pasukan yang disegani Belanda. Dulu, geografinya tidak seperti sekarang, makanya kendaraanya harus kuda. Membaca map Kuningan, disebutnya, sangat sulit dilakukan Belanda.

“Kalau Kuningan ingin kembali ke jati diri, harus ikut sejarah sesuai yang diterapkan Sunan Gunung Jati (dua pemimpin di Kuningan),” terangnya.

Saat ini Kuningan masuk pada termiskin ekstrim, dan berdasarkan data yang ada itu banyaknya di wilayah timur.

“Sebenarnya tanda-tanda petunjuk sudah ada, seperti kalau kita lihat gerbang selamat datang, di sana tertulis selamat datang di Kota Kuningan dan bukan di Kab Kuningan,” ujarnya.

“Jika Kuningan dipimpin dua kepemimpinan, insya Allah ini akan kembali kepada kejayaan kemakmuran di jaman Kanjeng Sunan Gunung Jati, saya sangat setuju jika Kuningan menjadi kabupaten dan kota,” imbuh Pangeran Heru.

Usulan pemekaran ini, bukanlah bersifat politik praktis, tapi kata Heri, menganut sejarah yang pernah diatur Syekh Syarif Hidayatullah dulu.

“Jika pemekaran terjadi peluang dan kesempatan berkarir pasti besar, seperti kantor DPRD jadi dua, kebutuhan PNS akan bertambah, lalu kesempatan mencalonkan menjadi pemimpin daerahnya besar, bisa nyalon bupati atau walikota,” terangnya.

Dengan 32 kecamatan, 15 kelurahan dan 361 desa, jika dihitung jumlah hari dalam setahun, kemungkinan setiap desanya ada yang kurang tersentuh dan terperhatikan. Sehingga pembangunan serta kesejahteraan kurang merata.

“Semoga ketika Kuningan kembali kepada marwah leluhur insya Allah keberkahan akan berlimpah untuk kota yang sangat kita cintai ini. Kuningan harus bangkit dan berkembang,” harapnya.

“Kalo dua kepemimpinan kan bisa running, toh gedung baru (pemda) sudah ada, Forkopimda satu atap dulu kayak Ciamis. Kalo sarana kan sudah ada, Rumah sakit ada (wilayah kota-Kabupaten), terus pendidikan di tiap kecamatan juga ada sekolah negeri,” tuturnya.

Heru membagi, jika saja wilayah kota terdiri dari Cilebak – Darma sampai ke Kramatmulya saja, punya aset yang cukup baik itu Waduk Darma ataupun palutungan dan banyak lagi.

Sedang selebihnya untuk wilayah Kabupaten dengan pusat di Luragung, punya aset wilayah yang juga terbilang menjanjikan, galian C.

“Itu kan bisa jadi wilayah industri,” sarannya untuk pemekaran. (eki/deden)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Village

KUNINGAN (MASS) – Pasca pelantikan pengurus DPC Apdesi Kabupaten Kuningan yang diketuai Hj Henny Rosdiana SH SSos MSi, kembali asosiasi para kades dan perangkat...

Religious

KUNINGAN (MASS) – Pangeran Kuda Putih, atau yang beberapa bulan lalu dilantik sebagai Sultan Sepuh Jaenudin II Arianaterja, turut mengekspresikan kebahagiannya menyambut Idul Adha...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Meski sudah mendapat penjelasan dari Disdukcapil, polemik menyangkut pencantuman gelar bangsawan “Sultan Sepuh” pada KTP Raden Heru belum mereda. Raden Hamzaiya...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Tersebarnya foto KTP Raden Heru Rusyamsi Arianatareja dengan tambahan nama Sultan Sepuh membuat opini liar bagi masyarakat terkait status dan kedudukan...

Social Culture

JALAKSANA (MASS) – Desa Sayana pada hari Rabu 11 Maret 2022 mengadakan acara Milangkala Desa (Hari Jadi) Desa Sayana ke 191. Rangkaian acara kegiatan...

Headline

CIREBON (MASS) – Analogi suara adzan-gonggongan anjing yang dilontarkan Menteri Agama RI Gus Yaqut Cholil Qoumas rupanya membuat kecewa Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja,...

Regional

KUNINGAN (MASS) – Kedatangan Raja-Sultan Nusantara ke Kabupaten Kuningan menjadi sebuah catatan penting bagi perjalanan jati diri Kabupaten Kuningan. Ini diutarakan Raden Hamzaiya selaku...

Nasional

KUNINGAN (MASS) – Bupati dan mantan Bupati Kuningan, Acep Purnama SH MH serta H Aang Hamid Suganda terlihat hadir dalam malam khidmat silaturahmi keturunan...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Soal wacana kepindahan Keraton Kasepuhan Cirebon ke Kuningan mendapat tanggapan dari orang nomor satu di kota kuda, Bupati H Acep Purnama....

Headline

KUNINGAN (MASS) – Raden Hamzaiya mengeluarkan petisi terkait konflik Keraton Kasepuhan dan pemindahan kekuasaan Keraton Kasepuhan ke Kabupaten Kuningan. Hal itu, disebabkan konflik yang...

Government

KUNINGAN (MASS) – Adanya usulan pemekaran Kuningan menjadi wilayah Kabupaten dan Kota, direspon positif oleh salah seorang warga Kecamatan Luragung Rasidin SPdI. Rasidin sendiri,...

Advertisement