KUNINGAN (MASS) – Ada banyak cara orang untuk memilih keadaan yang membuatnya bahagia. Ada yang memberikan porsi waktu untuk bahagia melalui rekreasi, belajar, bekerja, membantu keadaan sosial atau keluarga.
Semua pilihan bahagia itu memang sesuai dengan pilihan jalan hidupnya, tentu saja kita tidak bisa melarang pilihan-pilihan bahagia itu karena memang telah menjadi hak pribadi seseorang maupun keluarga.
Dapat juga bahagia itu adalah sebuah keadaan pilihan yang dapat berubah dan berganti setiap waktu sesuai dengan situasi yang terjadi.
Pilihan dengan cara apa kita akan bahagia, setidaknya dipengaruhi oleh pengetahuan dan keadaan pada masing-masing pribadi seseorang. Pengetahuan akan memberikan tuntunan tentang pilihan yang realistis sesuai dengan norma, tujuan dan keadaan yang hendak dicapai. Keadaan akan sangat relatif sehingga pilihan bahagian setiap orang bisa berbeda-beda dan sangat bervariatif.
Hal lainnya yang dapat mempengaruhi pilihan bahagia adalah nilai-nilai spiritual dan agama. Agama akan menjadi pondasi kuat untuk dapat memberikan pilihan bahagia serta cara menempuhnya, sehingga bahagia itu tidak hanya sesuatu yang diinginkan tetapi juga sesuatu yang dapat dibenarkan dan diapresiasi oleh nilai-nilai ruhani.
Dalam menentukan prioritas kegiatan untuk meraih bahagia ada juga pilihan realistis berdasarkan pada waktu kebersamaan. Waktu kebersamaan kita terbanyak diantaranya bersama keluarga.
Atas keadaan kebersamaan itu maka pilihan bahagia keluarga akan menjadi prioritas dalam hidup kita selain menambah kebahagiaan di sisi lain yang bersifat positif diluar. Sehingga kebahagiaan apapun diluar harus mempunyai dampak yang besar untuk kebahagian keluarga.***
Kokom Komariyah