KUNINGAN (MASS) – Puluhan anak yatim/piatu di SDN 2 Babakanreuma dan SDN 1 Babakanreuma nampak sumringah dan tersenyum lebar siang tadi, Sabtu (4/3/2023).
Ya, mereka nampak senang saat ditemui kru kuninganmass di momentum Milad ke-7 nya, yang digelar di SDN 2 dan SDN 1 Babakanreuma Kecamatan Sindangagung.
Setelah tahun lalu mengundang Ketua Paguyuban Wisata Abidin dan Pembina Komunitas UMKM Benhardi (Bos Jenisa), tahun ini Kuninganmass mengundang salah satu tokoh pengusaha Kuningan H Rokhmat Ardiyan sebagai motivator bagi anak yatim-piatu.
Untuk diketahui, tahun 2023 ini, Kuninganmass genap berusia 7 tahun sejak berdirinya yang pertama kali pada 4 Maret 2016 lalu.
Tepat di tahun ke 7 ini, terpotret perjalanan waktu yang barang tentu, harapannya akan terus berkesinambungan sebagai catatan sejarah.
Bukan hal mudah, perjalanan panjang dan berliku jadi hal yang harus dilewati selama bertahun-tahun berdiri. Sebagai media massa, Kuninganmass mencoba terus selalu relevan bagi para pembaca, apalagi di tengah perkembangan zaman yang begitu cepat.
Perjalanan panjang, terjal, dan berliku ini, dibayar tuntas dengan umur panjang perusahaan media massa ini. Tentu, semua ini tak lepas dari rahmat dan kuasa Allah SWT.
Hal-hal itulah yang diutarakan Pemred Kuninganmass Deden Rijalul Umam saat memberikan prakata dalam santunan anak yatim/piatu di momentum Milad ke-7 Kuninganmass ini.
Deden, tak lupa meminta doa dan dukungan dari semua pihak agar kuninganmass tetap istiqomah dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagai media massa.
Sementara, Kepala SDN 2 Babakanreuma Rusdi Sugandi MPd juga menyambut baik kedatangan Kuninganmass. Bisa dibilang, ini merupakan kunjungan kedua Kuninganmass setelah menggelar kegiatan yang sama di Milangkala ke-6.
“Terima kasih Kuninganmass, agen-agen informasi publik, semoga terus bisa menaruh kepercayaan masyarakat,” ujar Udi, sapaan akrabnya.
Sementara, H Rokhmat Ardiyan dalam kesempatan itu memotivasi anak-anak yatim. Ardiyan, bercerita masa kecilnya yang ternyata sudah yatim sejak SLTP. Bos Puspita Cipta itu bercerita pedihnya ditinggal sang ayah. Namun, dari itu juga ia bisa bertekad untuk usaha lebih keras
“(Karena yatim itulah saya bertekad) bagaimana saya harus sukses, harus bisa menolong dan berguna bagi masyarakat,” kata Ardiyan.
Ia berpesan pada anak-anak, untuk sukses banyak prinsip yang harus dipegang. Mulai dari selalu sayang pada orang tua dengan cara mendoakan, sayang keluarga, hormat pada guru.
“Jangan pernah mengambil hak orang lain. Harus jujur amanah, jadilah orang yang bisa memberikan manfaat,” pesannya.
Acara sendiri dilakukan dengan sederhana. Setelah prakata, anak-anak diberi santunan dan bingkisan serta berfoto bersama. (eki)