KUNINGAN (MASS) – Diulang tahun kuningan yang ke 74 tentunya harapan besar terhadap tanah kelahiran Kuningan cukup besar.
Menjadi sebuah kebanggaan bisa lahir dan dibesarkan di sebuah kota kecil dengan kekayaan dan potensi alam serta masyarakatnya yang damai dan memiliki nilai kekeluargaan yang sangat tinggi serta banyaknya Putra Kuningan yang sukses dan menjadi tokoh penting dilevel nasional.
Tak terkecuali anak mudanya. Jika dibandingkan dengan lainnya, anak muda Kuningan cenderung lebih maju dan modern. Hal ini dibuktikan dengan tingkat pendidikan cukup tinggi, banyaknya anak muda Kuningan yang kuliah baik didalam maupun diluar daerah. Ditambah dengan semaraknya kegiatan dan komunitas anak muda. Hal tersebut juga ditunjang dengan tersedianya fasilitas pendidikan, berupa lembaga pendidikan baik sekolah, lembaga-lembaga kursus dan perguruan tinggi yang memadai, sepertinya bukan lagi menjadi alasan jika anak muda Kuningan enggan untuk melanjutkan pendidikan.
Yang menjadi persoalan sekarang adalah apakah anak-anak muda Kuningan sudah memahami betul tentang daerahnya sendiri. Jangan sampai Kabupaten Kuningan yang sekarang banyak mendapatkan penghargaan dari pemerintah baik provinsi maupun pusat, namun anak mudanya justru tidak mengenal daerahnya sendiri.
Anak muda Kuningan harus menjadi duta daerahnya sendiri. Anak muda Kuningan harus khatam (baca: paham betul) tentang Kuningan. Baik dari aspek kesejarahan, pemerintahan, ekonomi, pendidikan maupun budayanya. Jangan sampai ada anak muda Kuningan yang tidak tahu kepala daerahnya sendiri, tidak mengenal daerah Kuningan sampai ke pelosoknya. Anak muda Kuningan harus mengetahui budaya dan kesenian Kuningan, makanan khas, wisata dan sejarah dan tempat-tempat bersejarah di Kuningan. Yang lebih penting lagi anak muda Kuningan harus mempunyai rasa Percaya Diri (baca: bangga) menjadi orang Kuningan terutama ketika berada diluar Kuningan atau diforum-forum.
Dengan kata lain Jangan minder.
Oleh karenanya mesti ada upaya dari semua pihak, masyarakat, pemerhati dan terutama dari pemerintah daerah untuk memperkenalkan dan mengajarkan sedari dini tentang kekuninganan. Anak usia dini, usia dasar sampai perguruan tinggi harus dibekali informasi tentang kekuninganan. Baik melalui kelas, media-media maupun forum ilmiah seperti seminar-seminar dan kegiatan lainnya.
Apa yang terjadi dan dinamika dipusat pemerintahan termasuk prestasi Kabupaten harus sampai kepada mereka yang berada di pesolok Kuningan dan sebaliknya. Apalagi sekarang jaman teknologi dimana arus informasi cepat dan tak terbatas. Ruang ruang edukasi sejatinya harus menyuguhkan tentang kekuninganan. Belum lagi jika bicara anak muda Kuningan yang berada di perauntauan yang hendak kuliah maupun kerja mereka harus dibekali informasi tentang Kuningan.
Dengan begitu, Kuningan akan menjadi kebanggaan bersama, tumbuhnya sikap optimisme dan menciptakan “sense of belonging” atau rasa memiliki secara bersama-sama terhadap daerahnya. Hingga akhirnya menumbuhkan sikap untuk berlomba memberikan kontribusi yang terbaik buat Kuningan.
Ironis jika peringatan ulang tahun Kuningan yang gegap gempita namun tidak berbanding dengan peningkatan rasa kecintaan terhadap tanah kelahirannya. Simbol simbol, identitas Kuningan harus berada dan menghiasi setiap ruang dan kegiatan yang diselenggarakan. Termasuk konsepnya jangan sampai Hari Jadi Kuningan namun konsepnya tidak berakar dari identitas Kuningan itu sendiri.
Selamat hari jadi kuningan yang ke 74. Jayalah Kota kuningan tercinta. “Bangga Jadi Urang Kuningan”. Kuningan Maju baldatun toyyibatun warobbun gofur.***
Penulis: Intan Uswatun Hasanah
Mahasiswi semester 4
Aktifis anak muda dan penggiat Sanggar Seni