KUNINGAN (MASS) – Ada dua kepala desa yang dinyatakan positif swab hasil test massal di enam kecamatan pada tahap pertama.
Total yang postif ada sembilan orang. Adapun rincian adalah tujuh laki-laki dan dua perempuan. Enam diantaranya sudah “menyerahkan diri” ke RS Eks Citra Ibu untuk diisolasi.
Banyak pertanyaan muncul, ketika ada kades yang positif covid-19 apakah kantor desa tutup? Karena ketika pedagang pasar positif, maka pasar pun ditutup.
“Tim kesehatan akan melakukan test ke seluruh pegawainya dan tracing (melacak) juga. Pertimbangan untuk menutup kantor desa akan dikoordinasikan dengan kecamatan,” ujar Juru Bicara Crisis Kabupaten Kuningan Agus Mauludin SE, Selasa (30/6/2020) malam.
Agus menerangkan tracing biasanya dimulai dari yang kontak erat, karena mereka yang berinteraksi termasuk di desa dan juga keluarga.
Ditanya terkait kades yang positif itu apakah hadir di acara perpisahan Camat Cilimus yang videonya viral? Agus mengaku untuk acara ini tidak mengetahui orang perorang yang hadirnya karena dirinya tidak hadir.
“Semuanya kan sedang di tracing jadi bisa ada bisa engga kemungkinannya,” tandasnya lagi.
Sementara itu, positif dua kades membuat mereka yang berinteraksi dengan kades was-was, baik itu perangkat desa di masing-masing desa maupun sesama kades.
“Tadi sudah rapat bareng. Waktu Rabu juga rapat bareng di Nusaherang. Ini gimana? Saya was-was apalagi bersalaman,” ujar salah satu kades.
Dari kabar yang kuninganmass.com peroleh, ada satu kades yang kantor dan tempat tinggalnya berbeda. Sehingga hal ini membuat warga yang berada di tempat tinggalnya was-was.
“Bukan hanya para perangkat dan warga yang sudah berhubungan erat, tapi di tempat tinggal pun harus diswab,” ujar salah seorang warga yang mengetahui aktivitas kades yang positif swab. (agus)