KUNINGAN (MASS) – Plt Bupati Kuningan Dede Sembada, ST menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Stabilitas Harga dan Ketersediaan Stock/Pasokan. Rakor digelar di Maplores Kuningan pada Jumat (11/4/2018) itu juga mambahas Alur Distribusi Bahan Kebutuhan Pokok Masyarakat dan Barang Penting di Kabupaten Kuningan.
Selain Plt Bupati hadir pula Kapolres Kuningan AKBP Iwan Setiawan, S.IK, Dandim 0615 Kuningan Letkol Inf Daru Cahyadi Soeprapto SSOS MM . Sedangkan Dari SKPD tampak hadir Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Drs Agus Sadeli MPd , Plt Kepala Dinas Pertanian, Ir H Dodi Nurochmatudiin, MP.,Kepala Dinas Kesehatan, dan H Raji MKes.
Selain itu juga ada dari Perwakilan Bulog, Hiswana Migas, serta para pengusaha di Kabupaten Kuningan . Rakor tersebut bertujuan untuk meningkatkan koordinasi antara Pemerintah Daerah, Polres dan Dandim 0615 Kuningan serta para stakeholders lainnya dalam rangka menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasaran menjelang ramadhan.
Selain itu juga Rakor ini juga untuk mengetahui tingkat perkembangan harga-harga di pasar terkini sehingga akan diambil langkah-langkah oleh Tim Satgas Pangan apabila ditemukan adanya hal-hal yang melanggar ketentuan perundang-undangan, seperti penimbunan bahan pokok serta kebutuhan lainnya untuk masyarakat.
Satgas Pangan sendiri dibentuk oleh Polres Kuningan beberapa waktu yang lalu dengan melibatkan beberapa SKPD, antara lain Dinas Perindutrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kuningan. Selain beberapa dinas tersebut Satgas ini juga melibatkan Bulog.
Plt Bupati Desem mengatakan, berharap adanya sinergitas antara Pemerintah Daerah, Polres dan Kodim 0615 Kuningan, sehingga bisa memastikan stok pangan dan kebutuhan masyarakat lainnya bisa terjamin.
Kepolisian sebagai penegak hokum sudah dapat mengantisipasi penimbunan-penimbunan barang, dan tentunya akan menindak apabila ditemukan adanya oknum yang melakukan pelanggaran tersebut,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Desem memerintahkan kepada Disperindag dan dinas lainnya untuk melakukan sidak pasar bersama Satgas Pangan. Selain itu rantai distribusi harus lebih intens dipantau, seperti penyaluran gas elpiji 3 Kg, agar dilaksanakan tepat sasaran.
“Kita telah mengeluarkan surat edaran penggunaan gas elpiji non subsidi 3 Kg, untuk itu saya berharap hal ini untuk diperhatikan,” jelasnya.
Adanya Satgas Pangan bukan berarti mengenyampingkan para pelaku usaha, tetapi tentunya kenaikan harga bahan pokok dipasaran tidak naik secara drastic dan sigifikan menjelang puasa dan lebaran nanti.(agus)