KUNINGAN (MASS) – Dua hari ini yakni Sabtu dan Minggu (23-24/2/2019) para honorer yang ada di Kabupaten Kuningan akan menentikan nasibanya. Apakah mereka diterima menjadi pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) alias P3K.
Seperti diketahui dari jumlah pendaftar 568 orang ternyata yang lolos secara administrasi adalah 552 honorer. Sedangkan 16 orang dinyatakan tidak lulus karena ijazahnya tidak sesuai dengan ketentuan dan juga berkeja di swasra bukan instansi pemerintah.
“Sabtu 552 honorer akan mengeikuti di SMKN 3 Kuningan. Mereka terdiri dari penyuluh dan para guru,” ujar Kepala BKPSDM Drs Uca Somantri melalui Kabid Pengadaan, Pemberhentian dan Pembinaan Aparatur Drs Ade Priatna MSi, Jumat (22/2/2019).
Nia salah seorang peserta tes mengaku, tes akan dilakukan pada dua sesi yakni tes kompetensi dan wawancara. Ia sendiri kebagian jatah pada hari Minggu.
“Semoga semua honorer dimudahkan dan tentu lolos sesuai dengan harapan karena ini menjadi impian terakhir setelah menjadi CPNS gagal karena faktor usia,” ujar Nia yang sudah bertugas mengajar belasana tahun ini.
Sekedar mengingatkan, Kabid Pengadaan, Pemberhentian dan Pembinaan Aparatur Drs Ade Priatna, ada tiga formasi untuk Kuningan yakni guru. dosen, dan penyuluh. Yang memenuhi syarat untuk ikut P3k adalah 738 orang.
Dengan rincian eks K2 guru 634 dan penyuluh 104. Namun, setelah dicek dengan kondisi yang ada yakni guru 630 dan penyuluh 91.
“Jadi bagi yang diluar formasi, guru, dosen dan penyuluh harap bersabar. Semoga pada tahap dua dibuka. Khusus untuk formasi kesehatan Kuningan sudah tidak lagi adalah karena bidan sudah diangkat semua,” tandasnya.
Diterangkan, PNS di Kuningan kekurangan pegawai sehingga perekutan P3K sangat berguna. Hasil analisa anjab dan ABK Kuningan kekurangan 6.000 pegawai.(agus)