Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Netizen Mass

Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, Bupati Kuningan Periode 2024-2029

KUNINGAN (MASS) – Pada pesta demokrasi Pilkada Kuningan tahun 2024 ini, Acep Purnama sebagai petahana dipastikan akan maju kembali dan berhadapan “Head to Head” melawan rivalnya yaitu Sekda Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si.

Dengan majunya pemimpin tertinggi eksekutif (ASN) di Kabupaten Kuningan tersebut diprediksi akan dengan mudah mengalahkan Acep Purnama sebagai petahana akibat kesalahan sendiri selama menjabat kinerjanya buruk.

Setelah era kepemimpinan Acep Purnama sebagai Bupati berakhir, Kabupaten Kuningan mengalami kemunduran pembangunan dalam segala hal. Sebagian masalah pelik dan berat yang diwariskannya antara lain:

1.Gagal bayar APBD Kuningan 2022 dan 2023 dua tahun berturut-turut dengan jumlah total mencapai Rp. 400 miliar berakibat fatal stagnannya pembangunan.
2.Defisit ratusan miliar APBD Kuningan 2024 pada saat tahun anggaran berjalan berdampak kondisi keuangan daerah default.
3.Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran.
4.Minimnya kompetensi SDM dan daya saing ketenagakerjaan.
5.Melonjaknya kasus stunting, kematian bayi dan ibu.
6.Lemah dan rendahnya daya beli masyarakat.
7.Tata kelola yang kacau telah melanggar hukum administrasi negara dan asas-asas umum pemerintahan yang baik sehingga disclaimer.
8.Kebijakan daerah yang tidak ramah terhadap investor.
9.Pembangunan infrastruktur fisik mengalami penurunan drastis, contoh dengan banyaknya kondisi jalan rusak parah di seluruh pelosok Kabupaten Kuningan yang tidak diperbaiki.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pilkada langsung kini tak sepenuhnya ramah bagi petahana atau incumbent maupun bagi figur yang disukai oleh rakyat sekalipun. Padahal seharusnya petahana lebih mudah mempertahankan kekuasaan karena mengkampanyekan dirinya secara gratis selama lima tahun ketika menjabat.

Merujuk pada kajian Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) hasil Pilkada serentak tahun 2018 hanya 60 persen saja petahana yang bertahan. Sisanya kalah telak oleh penantang baru.

Dari data di atas mengkonfirmasi bahwa Bupati atau Wakil Bupati sebagai petahana tidak ada jaminan dapat melanjutkan kepemimpinannya dengan mudah jika pada saat memimpin daerah sebelumnya gagal.

Salah satu faktor penyebab petahana gagal dalam Pilkada adalah persoalan kinerja selama menjabat. Artinya, pemilih yang sudah memiliki informasi cukup memadai akan memberikan “hukuman” kepada para petahana yang mencalonkan lagi. Sehingga relatif petahana yang tidak berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya mustahil dipilih kembali.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Untuk sosok pemimpin di Kabupaten Kuningan sendiri, sejak Acep Purnama dan Muhammad Ridho Suganda dilantik oleh Gubernur Jawa Barat sebagai pasangan Bupati-Wakil Bupati Kuningan dan sampai berakhirnya jabatan, gagal total tidak bisa mewujudkan cita-cita masyarakat Kuningan yang adil, makmur dan sejahtera.

Dipenghujung akhir masa jabatan mereka berdua, Kabupaten Kuningan justru malah masuk kategori 5 daerah di provinsi Jawa Barat yang penduduknya Miskin Ekstrem. Musibah Gagal Bayar dalam pengelolaan keuangan daerah berdampak besar menyengsarakan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang menderita berkepanjangan.

Secara logika, sebagai petahana sosok Acep Purnama mestinya mempunyai peluang tinggi untuk memenangkan kontestasi dibanding pendatang baru. Bagaimanapun petahana memiliki kelebihan akses luas untuk bertemu dan mengurus masyarakat. Hal itu merupakan bonus yang tidak dimiliki oleh pesaingnya. Mirisnya rencana Acep Purnama untuk manggung lagi malah mendapatkan penolakan keras dan sentimen negatif dari publik.

Masyarakat saat ini lebih rasional dan sudah melek politik sehingga tidak akan mau dipaksa mendukung figur pemimpin daerah yang sudah terbukti gagal dan tidak layak untuk dipilih kembali.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Banyaknya petahana yang kalah, salah satu faktor penyebab karena masyarakat sudah tahu keburukannya. Tumbangnya petahana adalah bentuk hukuman masyarakat kepada kepala daerah yang gagal dalam memimpin. Pilkada adalah waktu yang tepat bagi masyarakat untuk menentukan “sikap politiknya” terhadap petahana yang tidak becus bekerja padahal mereka sudah diberi kesempatan.

Saat ini masyarakat selektif dalam memilih calon pemimpinnya. Di zaman netizen sekarang sangat mudah untuk memonitor kinerja dari seorang kepala daerah. Apalagi belakangan banyak tingkah laku politisi yang mengecewakan, hanya menebar janji politik tapi nyatanya tidak pernah ditepati (PHP). Masyarakat tentunya bisa melihat dan menilai. Bupati sebagai kepala daerah itu dalam lima tahun masa jabatannya ngapain saja, sehingga itu akan menjadi referensi pertimbangan masyarakat menjatuhkan pilihan pada saat Pilkada nanti.

Panggilan pengabdian Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si maju sebagai Calon Bupati Kuningan sudah tepat. Yang bersangkutan bisa dikatakan mempunyai jenjang karier paling lengkap dan sudah malang melintang di birokrasi Pemerintahan Kabupaten Kuningan. Utamanya jika terpilih menjadi Bupati Kuningan langsung tancap gas bekerja.

Agama Islam telah menempatkan tanggung jawab moral yang sangat besar pada diri seorang pemimpin. Karena itu diharapkan sosok pemimpin haruslah pribadi yang memiliki sifat terpuji serta bertanggung jawab dalam menjalankan kekuasaannya dengan bersikap bijaksana saat melayani kepentingan rakyat.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Namun perlu diketahui bahwa tidak semua pemimpin memiliki sifat yang baik. Di antara mereka, ada pemimpin yang zalim. Salah satu ciri pemimpin zalim dalam Islam adalah tidak mempedulikan kesusahan dan rintihan dari rakyatnya yang menderita.

Pada akhirnya semua dikembalikan kepada 1,2 juta masyarakat Kuningan. Apakah mereka akan kembali mendukung pemimpin yang sudah terbukti gagal dan telah menyengsarakan kehidupan rakyatnya, ataukah sebaliknya memilih sosok pemimpin baru yang menawarkan perubahan masa depan gemilang terwujudnya cita-cita masyarakat adil, makmur dan sejahtera dengan cara bersatu memenangkan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si menjadi Bupati Kuningan periode 2024-2029.

Dengan mengusung jargon perubahan dalam kampanye politik nanti yaitu APBD Untuk Rakyat bukan seperti rezim yang kemarin APBD Untuk Saya.

Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Kuningan, 08 April 2024

Uha Juhana
Ketua BADAI
(Balad Dian Rachmat Yanuar)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Politics

KUNINGAN (MASS) – Pemandangan menarik terlihat di Hotel Montana Sangkanurip, lokasi pelantikan DPK Apdesi 32 kecamatan se Kabupaten Kuningan. Dua sosok yang digadang-gadang hendak...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kuningan, sudah banyak nama-nama tokoh yang beredar dan digadang-gadang akan maju mengikuti kontestasi Pilkada serentak yang...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Seluruh bakal calon Bupati Kuningan, mulai dari Yanuar Prihatin, Sekda Dian Rahmat, H Kamdan, H Ujang Kosasih, H Dede Ismail sampai...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Nama M. Ridho Suganda sebagai wakil bupati 2018 – 2023 semakin menguat pasca diamanati DPP PDIP guna melakukan upaya strategis sebagai...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Menjelang penugasan dari DPP Partai Gerindra untuk rekomendasi Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kuningan, Pengurus Satria Kab. Kuningan bereaksi atas...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Statemen Dr. H. Dian Rachmat Yanuar perihal sudah resmi ajukan permohonan cuti diluar tanggungan negara guna kesiapannya ikut kontestasi pilkada 2024...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Kuningan menggelar kunjungan resmi ke Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Indonesia Raya...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Kemunculan Deki Zaenal Mutaqin di kancah pilkada memicu gairah tersendiri bagi Gerindra. Partai yang sebelumnya sepi baliho ditengah menghangatnya suhu pilkada,...

Politics

KUNINGAN (MASS) – DPC PDIP Kabupaten Kuningan menggelar jumpa pers, Kamis (11/7/2024) pagi, pasca turunnya surat tugas kepada M Ridho Suganda untuk pencalonan Bupati...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Surat tugas untuk pencalonan Bupati Kuningan dari PDI-P jatuh ke M Ridho Suganda. Penyerahan dilakukan langsung oleh DPD PDIP Jawa Barat...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Teka-teki siapa yang bakal jadi calon Bupati Kuningan dari PDIP, terjawab sudah. Rekomendasi pertai jatuh pada mantan wakil Bupati Kuningan M...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Menanggapi pernyataan Ketua Bawaslu Kabupaten Kuningan di salah satu media online yang menyatakan tentang adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Panitia Pemutakhiran...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Derasnya dorongan untuk mencalonkan Bupati Kuningan, tidak membuat Hj Dian Marina Puspita tinggi hati. Istri dari Caleg Terpilih DPR RI H...

Politics

KUNINGAN (MASS) – M Ridho Suganda, mantan wakil Bupati Kuningan yang juga kader PDIP, telah mendapatkan surat tugas dari partai untuk membentuk tim pemenangan...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Selaku Ketua Partai Golkar, Asep Setia Mulyana merasa senang jika jagoannya, Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi dipasangkan dengan H Ujang...

Politics

JABAR (MASS) – Kini masuk pilkada serentak Kab/Kota dan provinsi seluruh Indonesia, kecuali provinsi hanya 37, dimana satu provinsi DIY tidak ikut serta. Suasana...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Hasil survey internal yang dilakukan PDIP untuk Pilkada Kuningan, menempatkan mantan wakil Bupati M Ridho Suganda sebagai juara pertama. Edo bahkan...

Politics

KUNINGAN (MASS) – DPP Partai Demokrat melalui DPD Demokrat Jawa Barat menyerahkan surat tugas kepada Bakal Calon Bupati dr. R. Deni WS Wirananggapathi di...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, H Didi Irawadi Syamsuddin SH, datang ke Kuningan dan menggelar sosialisasi Empat Pilar, baru-baru ini...

Editorial

KUNINGAN (MASS) – Melewati pertengahan Bulan Juni, jumlah Bakal Calon Bupati Kuningan yang terdeteksi masuk akal untuk maju masih terbilang banyak. Dari penjaringan sebelumnya...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Jangan dzolim. Pesan itulah yang disampaikan mantan wakil Bupati Kuningan M Ridho Suganda baru-baru ini pasca menerima aduan PKL. Anak almarhum...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Kemunculan nama H Mamat Robby Suganda alias MR ditanggapi serius oleh para loyalisnya. Salah satunya dari mantan Ketua PAC Partai Demokrat...

Politics

KUNINGAN (MASS) – H Udin Kusnaedi, politisi dan legislator dari PAN, mengaku siap dipasangkan dengan Sekda Dian Rahmat Yanuar. Hal itu, diutarakannya pasca nampak...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Hari ini tanggal 10 Juni baru saja dilaksanakan Ikrar Netralitas Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Pemilu dan Pemilihan tahun 2024...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Bermunculannya Bakal Calon Bupati dalam rangka kandidasi Pilkada yang akan digelar pada November 2024 mendatang, membuat banyak pihak penasaran, sebenarnya sejauh...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Bakal Calon Gubernur Jawa Barat dari PAN, Bima Arya Sugiarto, datang ke Kuningan Minggu (9/6/2024) ini. Mantan Walikota Bogor itu, berkunjung...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Dijadikannya Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi sebagai ketua Satgas Netralitas ASN disayangkan oleh Politisi PKB, Susanto. Ia mempertanyakan alasan...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Kendati pesta demokrasi lima tahunan masih menyisakan waktu 5 bulan, namun dinamika siapa yang akan tampil berkompetisi menuju duet kepemimpinan Eksekutif...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Meskipun gambar Thony Indra Gunawan baik berupa baliho, billboard maupun bando, terpampang dimana-mana, namun upayanya untuk maju mencalonkan Bupati Kuningan lewat...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Suhu politik Kuningan sepertinya masih adem ayem, padahal waktu pelaksanaan pilkada tinggal sebentar lagi. Nama-nama kondidat yang muncul masih malu-malu kucing,...

Advertisement