KUNINGAN (MASS)- Kejadian kebakaran kebanyakan karena human eror dan ini terbukti pada saat kejadian kebakaran di Blok Wage Rt 8/4 Desa Linggasana Kecamatan Cilimus pada Rabu (29/7/2021) pukul 13.50 WIB.
Akibat kebakaran ini bangunan yang digunakan sarana pendidikan yakni Kober (Kelompok Bermain) Dewi Sartika , dimana bangunan ruang guru dan kamar mandi dengan luas 6 x 5 = 30 m2 terbakar.
Bukan hanya itu, banguanan Madrasah AL- Ikhlas pun ikut terbakar dengan dengan luas 8 x 7 = 56 m2
Berdasarkan keterangan dari Kepala Desa linggasana Hj Heni Rosdiana sekitar pukul 13.00 WIB Nenek Iti (70) membakar sampah disebelah utara bangunan kober/madrasah.
Nenek Iti sudah dilakukan teguran beberapa kali oleh pihak guru maupun pihak aparat pemerintahan desa kepada yang bersangkutan agar tidak membakar sampah karena bisa kebakaran.
Ternyata apa yang dikhawatirkan terjadi. Sebenarnya api bekas pembakaran sampah sempat dimatikan oleh Siti. Namun sekitar pukul 13.50 WIB terlihat kobaran api.
Asap dari atap bangunan kantor ruang guru kober yang terlihat oleh anak-anak yang sedang bermain di seputaran lokasi kejadian kebakaran dan mereka segera melaporkan.
Warga setempat berusaha untuk memadamkan api dengan menggunakan peralatan seadanya.
Karena api semakin membesar dan khawatir akan merambat ke bangunan lainnya, pada pukul 14.35 WIB (selang 25 menit dari kejadian awal kebakaran) kades melaporkan kejadian kebakaran ke Kantor UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kuningan dinomor (0232) 871113.
Kemudian 5 anggota Damkar dari regu 1 langsung brangkat menuju TKP dan tiba dilokasi pukul 14.55 (20 menit).
Dengan dibantu anggota Koramil cilimus, warga dan aparat desa setempat, api berhasil dipadamkan pada pukul 15.30 WIB (1 jam).
Penyebab kebakaran diduga berasal dari sisa bara api pembakaran sampah, yang berdekatan dengan bangunan kober/madrasah.
“Kerugian untuk kober Rp60 juta karena ada dua bangunan. Sedangkan Alat Permainan APE Dalam, mebeler dll sebesar +_ Rp 20 juta atau total kerugian Rp80 juta,” ujar Kepala UPT Damkar Kunigan Khadafi Mufti MSi, usai kejadian.
Sementara bangunan Madrasah Al Ikhlas taksiran kerugian Rp. Rp112 juta, mabeler Rp10 juta dan total Kerugian Rp 122 juta dan jumlah total kerugian Rp202 juta.
“Diperlukan perbaikan sarana bangunan pendidikan dan juga mebaler karena bangunan tersebut masih digunakan aktif untuk kegiatan proses Belajar mengajar,” ujarnya. (agus)