KUNINGAN (MASS)- Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia menggelar puncak acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2021 di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Kabupaten Bogor, Senin (28/6/2021).
Dengan mengusung tema “Perang Melawan Narkoba (War On Drug) di Era Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Bersih Dari Narkoba (Bersinar)”,.
Acara itu secara resmi acara tersebut, dibuka Wakil Presiden Prof Dr KH Ma’ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Jakarta secara virtual, dikuti sejumlah kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, serta Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Untuk Pemkab Kuningan sendiri, acara tersebut diikuti Bupati Kuningan, H Acep Purnama, SH MH, Wakil Bupati Kuningan, H M Ridho Suganda SH M.Si.
Kemudian, Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Nuzul Rachdy, SE, Sekretaris Daerah Kabuapten Kuningan, Dr H Dian Rachmat Yanuar beserta unsur Forkopimda, sejumlah Kepala SKPD serta undangan lainnya.
War on Drugs, seperti diutarakan Kepala BNN Petrus Reinhard Golose, bahwa upaya penanggulangan narkoba harus dilakukan secara holistik baik dengan soft power melalui pencegahan,.
Kemudian, pemberdayaan masyarakat dan rehabilitasi, hard power melalui pemberantasan dan smart power melalui pengembangan teknologi informasi.
Dengan tagline baru, yaitu War on Drugs, Petrus Golose menegaskan, perang melawan narkoba masih dalam bingkai human right, dan sesuai koridor penegakan hukum yang profesional dan proporsional.
Ia menjelaskan, dalam rangka perang melawan narkoba, arah kebijakan yang diambilnya adalah P4GN yang profesional, peningkatan lembaga rehabilitasi, pemberdayaan ketahanan masyarakat terhadap kejahatan narkotika dan peningkatan sinergitas dengan pemangku kepentingan dilevel nasional, regional dan internasional.
Sementara, Wakil Presiden Ma’Ruf Amin, dalam sambutannya mengatakan, perang melawan narkoba di Indonesia memerlukan kerjasama sinergis antara seluruh pihak, baik ditingkat regional, nasional dan internasional.
“Perang melawan narkoba memerlukan sinergitas dan kerjasama ditingkat regional, nasional, maupun internasional. Terutama dalam hal penyelidikan, tukar menukar informasi dan operasi bersama,” kata Wapres.
Upaya penegakan hukum terhadap penyalahgunaan narkoba, lanjut Wapres, harus dilakukan secara tegas kepada para pelaku. Selain itu, Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) hasil penyalahgunaan narkoba juga harus diperangi.
“Tindakan yang tegas, keras dan terukur melalui upaya penegakan hukum sangat diperlukan, baik terhadap kasus narkotika itu sendiri maupun Tindak Pidana Pencucian Uang,” jelasnya.
Dikatakan Wapres, perang melawan peredaran gelap narkoba di Indoensia juga memerlukan kerjasama dengan berbagai negara, karena sebagian besar narkoba berasal dari luar negeri antara lain, indikat kawasan segitiga emas, dan bulan sabit emas. Oleh karena itu, Wapres meminta BNN dan seluruh komponen bangsa terkait untuk terus berperan aktif serta bekerja secara nyata dan serius guna memerangi sindikat narkoba.
“Jangan cepat berpuas diri, jangan lengah, tetap waspada, dan terus tingkatkan prestasi yang telah dicapai,” ujar Wapres.
Sementara, usai mengikuti acara Peringatan HANI 2021, Bupati Kuningan, menyampaikan bahwa generasi muda merupakan penggerak pembangunan dalam mewujudkan Indonesia yang sejahtera harus dilibatkan sebagai penggiat dalam mengkampanyekan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di masyarakat.
Sebab, generasi muda dalam kesehariannya selalu menggunakan teknologi untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi tersebut generasi muda akan sangat mudah untuk menyebarluaskan informasi mengenai upaya penanggulangan permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di masyarakat.
Diterangkan, untuk menghadapi tantangan ancaman kejahatan narkotika dengan modus operasi yang kian beragam dibutuhkan komitmen semangat, dan tekad yang kuat dalam mengatasi permasalahan yang tanpa batas, memerangi narkoba sampai tuntas menjadi prioritas pemerintah bersama dengan masyarakat.
“Marilah berjuang bersama, bekerja sekuat tenaga, menjadikan Kabupaten Kuningan dan negara kita bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, karena jika masyarakat sehat maka negara akan kuat,” tuturnya. (agus)