KADUGEDE (MASS) – Resesi ekonomi nyaris dialami para pelaku usaha, mulai pedagang kecil sampai pengusaha besar, dimasa pandemi yang telah melampaui batas setahun ini. Tak terkecuali pemilik warung nasi sederhana yang lokasinya terletak di lingkungan Terminal Kadugede.
Ibu Ade Maimunah, yang membuka usaha warungnya sejak 25 tahun silam itu mengalami kemerosotan omset yang sangat drastis. Jika biasanya beras yang dinanak olehnya bisa habis 15 Kg sehari, maka semenjak covid melanda, ia harus pasrah dengan hanya 5 Kg saja.
“Drastis pisan turunna. Biasanya 15 kilo, sekarang mah Cuma 5 kilo. Lalibur tuda. Angkot juga gak ada, sangat jarang,” tutur istri dari bapa Ando yang tinggal di Nusaherang tersebut.
Para pelanggan warungnya, kebanyakan sopir angkot dan ojek. Tidak jarang pula anak-anak sekolah sengaja makan di warungnya itu. Termasuk para petani dan juga petugas dishub, atau para pengendara yang biasa mampir ke tempatnya.
“Tapi pas pandemi betul-betul terasa pisan,” curhat perempuan berkerudung yang biasa disapa ibu Ade itu.
Ketiban Rezeki, Tiba-tiba Hari Jumat Diborong PKB
Jumat (21/5/2021) pagi, rombongan mobil dan motor dengan seragam berlogo bola dunia bintang sembilan berjejer parkir di Terminal Kadugede. Tampak Ketua DPC PKB Kuningan H Ujang Kosasih didampingi Susanto menghampiri ibu Ade.
“Bu boleh ga kalau warung ibu kami borong hari ini. Nanti siapapun yang mau makan di sini ibu layani dan tidak ditarik bayaran?,” tanya Ujang kepada ibu Ade.
Sontak ibu Ade pun kegirangan. Baginya, itu rizki yang tak terduga. Dalam hitungan jam, makanan jualannya habis, yang biasanya harus menunggu sampai malam hari.
Kader PKB sendiri langsung melakukan woro-woro menggunakan pengeras suara ketika ibu Ade sudah menyatakan siap. Warung itu pun kemudian diserbu banyak orang dengan beragam profesi.
Dadi, salah seorang pengendara yang kebetulan mendengarkan woro-woro tersebut langsung menyantap makanan yang disiapkan ibu Ade. Kepada awak media, ia mengacungkan jempol atas program yang digagas Partai Kebangkitan Bangsa.
“Saya sendiri merasa terbantu dengan program ini. Saya tak tau ada makan gratis seperti ini tadinya. Pas tadi denger ada pengumuman, ya saya langsung ke sini,” tuturnya dengan mulut mengunyah makanan.
Menurut Dadi, akan banyak orang yang merasa terbantu oleh kegiatan yang dilaksanakan PKB. Ia berharap keberkahan seperti itu terus berlanjut, bukan hanya pada hari itu saja.
Food Bank PKB Bukan Hanya Ramadhan
Rupanya, Food Bank yang digelar PKB semasa Ramadhan dilanjutkan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Hal itu berdasarkan hasil musyawarah dengan kader, serta intruksi dari DPP dan DPW partainya.
“Food Bank akan kami lanjutkan tiap hari Jumat, meskipun bukan Ramadhan. Kita pilih Jumat karena Sayyidul Ayyam, penuh keberkahan,” jelas Ujang Kosasih, ketua PKB Kuningan diangguki Apip Firmansyah.
Food Bank, imbuhnya, tidak melulu nasi kotak. Cara memborong warung nasi ibu Ade pun, jadi salah satu pilihan cara. Yang jelas dirinya berharap ada 3 manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan tersebut.
“Pertama, pedagang kecil terbantu karena jualannya ada yang borong. Masyarakat juga, seperti sopir angkot, ojek, atau masyarakat umum lainnya, itu pun ikut terbantu. Dan ketiga, semoga jadi inspirasi bagi semua orang bahwa ternyata masih ada pedagang yang perlu dibantu pada masa pandemi ini,” papar Ujang. (deden)