KUNINGAN (MASS) – Terkait isu Kuningan Termiskin se Jabar dari sisi Indeks Kedalaman Kemiskinan, salah seorang wakil rakyat asal PBB, Julkarnaen, angkat bicara. Namun pernyataannya diawali dengan pelurusan makna dari kata ‘kemiskinan’ itu sendiri.
“Mari kita sepakati dulu karena ini soal bangunan logika berpikir masyarakat pada umumnya. Kemiskinan dimaksud adalah soal angka semata atau soal penderitaan rakyat?, atau formulasi diantara keduanya?,” ujar Jul kepada kuninganmass.com, Kamis (25/2/2021).
Menurut anggota komisi 2 DPRD Kuningan tersebut, ini harus diperjelas dulu karena pola penanganannya pun akan berbeda. Yang sekarang dihadapi adalah soal angka kemiskinan bukan soal penderitaan.
“Logika yang terbangun di mata kita eksekutif, legislatif dan masyarakat harus disamakan dulu persepsinya soal kemiskinan ini biar penanganan masalahnya bisa lebih efektif dan efisien,” pintanya.
Atau dengan kata lain, sambung Jul, penanganan soal kemiskinan ini bisa dilakukan secara lebih komprehensif dengan melibatkan semua stakeholder yang ada. Artinya ada 2 pola penanganan yang berbeda soal kemiskinan ini.
“Kalau itu murni soal angka semata saya pikir lebih mudah mengatasinya. Kami paham dan saya yakin semua stakeholder paham bagaimana mengatasi ini,” ucapnya.
Namun jika ini mutlak soal penderitaan rakyat, Jul mengatakan, tentu harus segera dan secepatnya lakukan koordinasi lintas sektoral termasuk komisi 2 menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam soal bagaimana mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Kuningan.
“Perlu kiranya koordinasi yang intensif dalam kerangka mengatasi soal kemiskinan ini. Belum soal kesenjangan, tentu ini soal lain lagi. Intinya segera lakukan koordinasi lintas sektoral untuk mengatasinya,” tandas Jul.
Kendati demikian pihaknya meminta kepada siapapun agar tidak menjadikan kemiskinan ini sebagai isu politik atau ekonomi. Karena menurut dia, ini murni soal kemanusiaan. (deden)