KUNINGAN (MASS) – Tulisan ini bukan berisi rangkaian kata bagi para pembaca semata. Adanya tulisan ini merupakan simbol darurat bagi tanah air tercinta bahwa seharusnya mahasiswa tidak dipandang sebelah mata dalam proses kemajuan bangsa. Biarkan penulis memulainya.
Hadirnya mahasiswa di ibu pertiwi ini merupakan sebuah jawaban atas keresahan bangsa dalam menghadapi berbagai problematika yang ada.
Mari kita kembali sejenak pada perkataan Ir. Soekarno, proklamator bangsa itu berkata, Berikan aku 10 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, maka akan kuguncangkan dunia. Andai saja The Founding Father kita masih hidup, akankah beliau memilih orang tua tak berilmu untuk mencabut akar semeru? Tidak. Ataukah justru mengajak pemuda tak berdaya untuk ikut mengguncang dunia? Sama sekali tidak.
Berdasarkan narasi di atas sudah sangat jelas bahwa jika ingin memulai suatu gerakan maka hal yang diutamakan adalah pengetahuan dan kemampuan. Ketahuilah sesungguhnya kompetensi utama itu dimiliki oleh mahasiswa secara naluriah.
Mengapa demikian? Konsep tridarma perguruan tinggi seperti pendidikan, penelitian, dan pengabdian yang dihadirkan kepada mahasiswa sudah menjadi formulasi lengkap untuk mahasiswa dapat berdampak pada kemajuan bangsa. Hal itu juga merupakan bukti bahwa memang mahasiswa punya pengetahuan dan kemampuan. Bukan begitu?
Di Indonesia, semua pihak dapat terlibat untuk kemajuan. Penguasa nampaknya lebih mudah untuk mengambil peran. Masyarakat pun tidak kalah dalam hal ambil bagian. Namun, mahasiswa selalu terdepan dalam memimpin kemajuan.
Kepemimpinan mahasiswa tidak dapat diragukan. Asumsi yang dibangun ketika mahasiswa bergerak untuk kemajuan seharusnya tidak selalu identik dengan aksi jalanan. Bayangkan, setiap harinya mahasiswa berdiskusi, menyusun karya tulis non fiksi, berorganisasi, bahkan tak sedikit di antara mereka yang menggagas pelatihan kompetensi diri. Hal-hal itu dilakukan atas dasar peduli, bukan untuk kepentingan pribadi.***
Penulis: Albi Aliyuddin,
Mahasiswa UIN Jakarta
Inisiator Inspiring Generation