KUNINGAN (MASS)- Kades Sukadana Uha Suhanan mengungkapkan aksi penangkapan oleh aparat terhadap 13 pencuri kayu tidak terlepas dari peran Kadus Kliwon. Ia yang pura-pura pergi ke Desa Patapan untuk melihat situasi di lahan milik Perhutani.
“Kala itu ia naik motor dan pura-pura motornya mati lampu. Pada saat itu ada pencuri yang datang yang mengaku Serse yang juga diduga membawa pistol meminta kepada Kadus untuk segera pergi dan jangan bilang ke masyarakat ada kegiatan penebangan,” ujar Kades Uha, Sabtu (8/2/2020).
baca berita sebelumnya:https://kuninganmass.com/incident/mencekam-belasan-pencuri-kayu-ditangkap-sempat-terdengar-letusan-senjata-api/
Kadus saat hanya mengiyakan dan bergegas pergi, sebelum pergi pencuri sempat memberikan uang Rp50 ribu untuk memperbaiki lampu motor.
Aksi nekad kadus ini mendapatkan acungan jempol karena kalau aksi tidak berjalan baik bisa mengancam keselamatan dirinya.
“Bisa mati konyol kalau aksi Pak Kadus diketahui oleh pencuri. Sebab, mereka pastinya membawa barang-barang yang berbahaya,” jelas Kades Uha lagi.
Ia menerangkan, alasan warga murka pada saat penangkap maling karena warga geram dengan aksi pelaku. Selain itu, juga lahan milik perhutani merupakan kawasan yang dilestarikan oleh warga.
Apabila pohon-pohon itu ditebang akan menggangu kelestarian alam dan juga akan membuat kawasan itu sering longsor.
“Kalau longsor kan jalan cepat rusak, makanya ketika penangkapan banyak warga menyerang pencuri meski dihalangi oleh aparat. Bahkan lempara batu sempat mengenai badan Pak Kapolsek Ciawigebang. Saya juga kalau tidak menghindar bisa kena,” ujarnya lagi.
Terpisah, Kapolsek Ciawigebang Kompol Yayat Hidayat mengakui, kalau dirinya sempat kena lemparan batu. Tapi, tidak apa-apa karena memang massa sangat banyak. (agus)