KUNINGAN (MASS) – Rencana pembangunan Terminal Wisata Terpadu di Desa Paniis Kecamatan Pasawahan, terus dipersoalkan. Terlebih setelah diketahui SPK (Surat Perintah Kerja) untuk pengerjaan proyek tersebut sudah ada.
“Menurut saya kabag barjas itu gegabah. Mestinya program kegiatan yang akan dilelang itu sudah dijamin kepastianya. Pasti anggaranya, pasti nomenklatur kegiatanya dan pasti lokus kegiatan serta pasti juga ukuran lokus kegiatan itu,” kata Wakil Ketua DPRD, H Ujang Kosasih, Sabtu (19/10/2019).
Lokasi terminal tersebut disinyalir belum jelas. Mencuat kabar, awal rencana akan dibangun di Desa Paniis, belakangan justru hendak dipindah ke lahan milik PT Geger Halang.
Sama dengan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa, Ujang juga menilai Dinas Perhubungan (Dishub) pun sama gegabahnya.
“Nomenklatur kegiatan itu kan ada di Dishub. Mestinya sebelum kegiatan itu dibawa ke bagian barjas dipastikan dulu bahwa nomenklatur kegiatan itu clear baik lokus, ukuran maupun pagu anggaranya. Kalau belum jelas begini sudah dibawa ke barjas artinya kan gegabah,” ketusnya.
Berbeda penilaian terhadap Bagian Barjas dan Dishub, justru politisi PKB ini tidak menganggap Bupati H Acep Purnama gegabah.
“Ini kan sudah dalam ruang pelaksanaan.
Menurut saya bupati sudah bagus berupaya ke tingkat provinsi untuk menghadirkan anggaran cukup besar, termasuk anggaran untuk terminal wisata sebesar 7 milyar. Untuk ini saya apresiasi,” ucapnya.
Dia meminta agar hati-hati, jangan sampai pihak ketiga yang memenangkan lelang kegiatan terminal wisata itu menggugat pemerintah daerah. (deden)