KUNINGAN (MASS) – Meski setiap tahun Kabupaten Kuningan selalu dilanda bencana terutama longsor. Namun, pada tahun ini bencana yang terjadi sangat luar biasa, sehingga ribuan orang terpaksa direlokasi ke tempat pengungsian.
Kejadian ini tentu membuat warga banyak yang mengalami trauma. Agar mereka bisa kembali pulih BPBD Kuningan akan menerjunkan tim Trauma Center. Tim ini merupakan pertama di Indonesia yang dibentuk.
Agar mereka ketika terjun ke lokasi bencana bisa mengembalikan psikisnya, maka dilatih terlebih dahulu 35 peseerta selama tiga hari (27-29/3/2018) di Hotel Horison Kuningan.
Peserta yang mengikuti pelatihan adalah PMI Kuningan, Pramuka Peduli Bencana, mahasiswa Uniku Korps Sukarelawan. Lalu, Dosen dan Mahsiswa Stikes Kuningan, Perawat UPTD Cilimus dan Cidahu, Guru UPTD Subang dan Satgas Kesehatan lainnya.
Sementara untuk narasumber berasal dari Tim Kajian Pusat Bencana dan Pengungsi STKS Bandung. Selama tiga hari mereka digembleng berbagai meteri.
“Tim Trauma Center sudah dikukuhkan sejak 2017. Saat ini pelatihan diarakan kepada peningkatan kemampuan pada tingkat lanjutan kepada peserta dalam mengidentifikasi pemulihan sosial psikologis sebagi langkah awal pemulihan bencana berupa layanan psikososial,” ujar Kepala Pelaksana BPBSD Kuningan Agus Mauludin SE usai membuka acara Pemulihan Sosial Psikologi masyarakat Korban Bencana dan Networking Trauma Center
Diterangkan, selama ini selalu fokus kepada bantuan makanan dan juga bangunan. Tapi masalah trauma tidak pernah diperhatikan.
Padahal, lanjut dia, masalah ini pun sangat besar dan perlu perhatian lebih. Diharapakan adanya relawan ini bisa membantu korban untuk bangkit.
“Pelatihan ini pentingh karena masalah ini memang sangat besar. Mereka perlu penanganan karena trauma itu tidak mudah dihilangkan,” jelas Agus.
Diterangkan, dalam melakukan penanganan bencan ada tiga hal yang dilakukan BPBD yakni penanganan sebelum bencana. Lalu, penanganan saat bencana dan terakhir penangan pasca dengan memberikan rehabilitasi kepada korban agar tidak mengalami bencana.
“Dengan begini para korban yang terkena musibah bisa kembali pulih seperti biasa,” pungkasnya. (agus)