JALAKSANA (MASS) – Majelis Taklim SAMARA Jalaksana menyelenggarakan pengajian rutin yang dihadiri oleh tidak kurang dari 100 jamaah, Sabtu (6/12/2025). Pengajian ini mengambil tema “Mahabbatullah: Fondasi Membangun Kehidupan Lebih Bermakna” dengan penceramah KH Imam Nur Suharno, Kepala Divisi Humas dan Dakwah Pesantren Husnul Khotimah.
Pengajian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman umat tentang pentingnya mencintai Allah SWT sebagai fondasi membangun kehidupan yang lebih bermakna. Dalam tausiyahnya, KH Imam Nur Suharno menjelaskan bahwa Mahabbatullah adalah kecenderungan hati yang tertuju kepada Allah SWT dengan penuh pengagurangan dan kesediaan untuk taat sepenuhnya kepada-Nya.
Pengajian ini diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, sambutan dari ketua panitia, dan ceramah agama yang disampaikan oleh KH Imam Nur Suharno. Dengan gaya khasnya, Kiai Imam menyampaikan ceramah dengan diselingi humor yang menjadikan suasana semakin hangat hingga tak terasa waktu menunjukkan pukul 09.00 WIB.
“Mahabbatullah adalah fondasi utama dalam membangun kehidupan yang lebih bermakna. Mahabbatullah berarti mencintai Allah SWT dengan sepenuh hati, jiwa, dan raga. Ini mencakup pengagungan, ketundukan, dan ketaatan penuh kepada Allah SWT. Dengan Mahabbatullah, seseorang akan memiliki tujuan hidup yang jelas, yaitu untuk mencari ridha Allah SWT dan mencapai kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat.” urainya.
“Mahabbatullah juga menjadi sumber kekuatan dan motivasi untuk menjalani kehidupan dengan sabar, tawakal, dan ikhlas. Dengan cinta kepada Allah SWT, seseorang akan merasa tenang dan damai, bahkan di tengah kesulitan dan ujian. Mahabbatullah juga memotivasi seseorang untuk melakukan amal shalih, meningkatkan kualitas ibadah, dan berakhlak mulia. Dengan demikian, Mahabbatullah menjadi fondasi yang kokoh untuk membangun kehidupan yang lebih bermakna dan bahagia,” papar Imam mengakhiri ceramahnya.
Acara pengajian Majelis Taklim SAMARA yang diselenggarakan secara rutin setiap hari Sabtu ini diakhiri dengan doa bersama dan penutupan. (didin)Â









