KUNINGAN (MASS) – Pemerintah Kabupaten Kuningan menjawab kekhawatiran PKL yang direlokasi ke Puspa Siliwangi, tak bisa jadi penghidupan yang layak.
Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan, relokasi ke Puspa dianggap tidak terlalu menguntungkan karena belum banyak pengunjung yang datang.
Bahkan, kekhawatiran itu berbuah jadi aksi massa yang digelar PKL ke Kantor Pemkab Kuningan, Selasa (28/5/2024) pagi ini.
Meski begitu, Pemkab Kuningan melalui Ada 2 H Deden Kurniawan, merinci apa saja yang tengah dilakukan Pemkab, dan apa yang akan dilakukan kedepan, termasuk strategi meramaikan Puspa.
“Kami mengerti kebatinan saudara-saudara, kita pertimbangkan semuanya. Pimpinan kami Pj dan Sekda memperhitungkan itu,” terangnya.
Ia mengatakan, ada tujuan dan dasar jelas soal pemindahan PKL. Selama ini, pihaknya juga terus melakukan evaluasi soal kebijakan yang diambil.
“Yang terpenting, ini kebijakan sudah diimplementasikan dan kebijakan itu dinamis, pasti ada evaluasi. Pada saat kita menarik satu bagian, akan menarik bagian lain di pusat kota,” imbuhnya.
Apa yang akan dilakukan Pemda kedepan soal Puspa kedepan, kata Asda Deden Kurniawan, pihaknya akan melakukan beberapa hal.
Soal sepinya pedagang terutama yang beraktivitas pagi, pihaknya sudah merencanakan agar pelayanan publik seperti SIM Keliling, Perijinan, Pajak dan lain-lain bisa terpusat di Puspa.
“Mungkin tidak menyelesaikan keseluruhan, tapi kita coba satu persatu,” ucapnya.
Strategi selanjutnya, kata Asda 2, pihaknya juga akan mencoba senam SKPD bergilir. Hal ini akan dilakukan Puspa jadi pusat keramaian dan membuat PKL berdaya.
Strategi ketiga, Pemkab mengaku bakal mencari peluang dari rekan-rekan penyedia yang tidak mencari untung, CSR. Pendanaan tersebut akan dijadikan subsidi untuk bahan baku untuk para pedagang.
Nantinya, pedagang yang butuh bahan untuk dagangan misalnya, bisa membeli bahan dengan harga yang lebih rendah.
Ketiga kita coba cari rekan-rekan penyedia yang tidak cari untung, subsidi bahan baku. Saat ini, kata Deden, ada 16 jenis perdagangan mulai dari pedagang kuliner sampai mainan dan aksesoris.
“Mudah-mudahan dengan intervensi yang (akan) kita lakukan, di hilirnya disubsidi, marketnya ramaikan,” tandasnya. (eki)