KUNINGAN (MASS) – Istilah cawe-cawe menjadi viral setelah orang nomor satu di Indonesia Bapak Presiden Jokowi mengeluarkan statemen akan ikut cawe-cawe pada pemilu 2024 demi kepentingan bangsa dan negara. Sontak pernyataan tersebut mendapat respon yang beragam dari berbagai politisi dan pengamat hukum.
Kami sebagai rakyat menilai istilah cawe-cawe yang artinya “ikut serta menangani sesuatu” itu pada dua sisi. Sisi pertama, jika istilah cawe-cawe itu maksudnya adalah agar pemilu berjalan lancar dengan Luber jurdil sesuai UU No. 7 Tahun 2017 tentang pemilu, maka itu sebuah keharusan.
Namun sisi kedua, jika istilah cawe-cawe dalam rangka kepentingan pribadi, parpol, atau kepentingan elektoral, maka itulah yang dikhawatirkan masuk kedalam ranah abuse of power (penyalahgunaan wewenang), dan tentu hal demikian akan mengakibatkan gejolak ditengah-tengah masyarakat.
Oleh karena itu, kami juga ingin mengingatkan kapada Bapak Ridho Suganda selaku wakil kepala daerah kami, apa maksud anda membuat postingan instagram tentang acara konsolidasi PDIP Jawa Barat dengan caption “Saya sih @ganjar_pranowo aja ahh..”?
Apa yang anda lakukan memang tidak melanggar undang-undang, namun apa apa yang tidak diatur di dalam hukum masuk kepada wilayah etichs atau etika, dan kualitas kepribadian seseorang itu dinilai dari bagaimana dia memperlakukan etika.
Menurut kami, sikap anda tersebut berbahaya karena pada diri seorang kepala daerah dan wakil kepala daerah melekat berbagai hak, wewenang, sumber daya, serta fasilitas negara yang seharusnya tidak dipakai untuk kepentingan kubu tertentu.
Secara etika, seharusnya anda paham, karena sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah anda membawahi ribuan ASN, kepala desa, dan aparat desa yang secara undang-undang dituntut untuk menjaga netralitas.
Wajar jika kami sebagai rakyat mempertanyakan sikap anda, karena kami khawatir akan ada mobilisasi atau bahkan intervensi kepada para ASN, kepala desa atau aparat desa terhadap salah satu kubu. Dan kami sangat berharap itu tidak terjadi.
Saran kami, dari pada sibuk “mempromosikan” salah satu calon presiden, lebih baik fokus pada kinerja pembangunan daerah agar di sisa masa jabatan anda mendapatkan husnul khotimah.
Terkahir, kami sangat berharap pemilu 2024 yang akan datang khususnya di Kabupaten Kuningan yang kita cintai ini berjalan Luber Jurdil serta aman, tenteram, dan bahagia semuanya.
Penulis: Ade Zezen MZM, Mahasiswa Pascasarjana/ Aktivis