KUNINGAN (MASS) – Sungai Cisanggarung, kembali menjadi saksi untuk kejadian pilu yang menimpa Farid (41), warga Dusun 3 Dukuhkulon RT 9 Desa Dukuhpicung Kecamatan Luragung.
Ya, Farid merupakan warga yang tenggelam lebih dari satu jam di Sungai Cisanggarung saat mencari ikan. Farid, terbelit jala-nya sendiri di dalam air, Sabtu (4/6/2022) kemarin sore.
Kepala Desa Dukuhpicung H Irianto, mengkonfirmasi kabar tersebut. Dirinya membenarkan, korban adalah warganya. Dijelaskannya, saat kejadian, korban tidak berangkat sendiri.
Dikatakan Irianto, jala ikan seperti ini, atau dalam bahasa lokal sering disebut ngalintar atau ngecrek, bukan kegiatan pertama korban. Farid, memang dikenal cukup sering mencari ikan di Cisanggarung.
“Berangkat setelah duhur 4 orang sama yang biasa nyari ikan di Cisanggarung,” sebutnya dalam bahasa Sunda.
Dikatakannya, kejadian terlilit jala sendiri diperkirakan sekitar pukul 15.00 sore. Rengkeup atau ecrak (alat jala) milik korban, tiba-tiba tersangkut sesuatu di dalam air. Saat itu, Farid menyelam berniat membenarkan.
Entah bagaimana, lanjut Kades, Farid malah terjerat jala yang hendak dibereskannya. Dalam bahasa Sundanya, Irianto menjelaskan Farid kabulen, kasarimped kureungkep. Hal itu menyebabkan Farid tak bisa keluar dari air selama lebih dari satu jam.
Setelah pencarian yang cukup lama, Farid akhirnya ditemukan. Lelaki kelahiran 1981 itu, ditemukan sudah tidak bernyawa lagi. Kegiatan jala itu, ternyata jadi yang terakhir bagi ayah dari dua orang anak ini.
“Kena lilitan, jala meulit kana badan (jala membelit badan – tidak bisa keluar air, red),” jawabnya saat ditanya, apakah indikasi korban meregang nyawa karena jala di bagian vital seperti leher, atau karena tenggelam lama di air.
Korban sendiri, dijelaskan Kades H Irianto dikebumikan pagi pagi. Selain meninggalkan 2 orang anak, korban juga meninggalkan sang istri yang berasal dari Bandung. (eki)