KUNINGAN (MASS) – Beberapa waktu lalu, viral sebuah alamat podcast yang mengundang pasangan gay menjadi bintang tamu. Tak sedikit netizen yang mengecam, karena menganggap sang pemilik podcast mendukung apa yang dilakukan pasangan gay tersebut.
Tak dipungkiri, kaum pelangi memang kian berani unjuk gigi. Terlebih dalam dunia hiburan, kaum menyimpang ini makin eksis dari hari ke hari. Hal ini membuktikan, pelan namun pasti penerimaan masyarakat kian terbuka pada mereka.
Berlindung di balik dalih kebebasan berekspresi, toleransi, serta HAM, kaum pelangi terus merangsek ke tengah masyarakat. “Memaksa” untuk bisa diterima, tidak dianggap sebagai masalah dan ingin diperlakukan sama dengan anggota masyarakat lainnya.
Di sisi lain, hari ini kaum muslimin hidup berlandaskan sistem Kapitalisme-Sekular yang salah satunya mengagungkan kebebasan (Liberalisme). Walhasil, mereka pun samar dalam menyikapi kaum pelangi. Meski keburukan yang ditimbulkan begitu luar biasa dan terindera, umat tetap terbelah suara: ada yang menerima, ada yang menolak tegas, dan ada yang mengambil sikap diam.
Padahal, diamnya seorang muslim atas kemungkaran yang jelas terjadi di depan mata adalah sebuah keburukan. Karena, sejatinya Islam tak bisa dilepaskan dari aktifitas amar ma’ruf nahi munkar. Saat aktifitas tersebut ditinggalkan, maka berimbas pada kondisi kaum muslimin hari ini yang lemah, terpuruk dan hidup penuh kesempitan.
Karenanya, jangan diam atas kemungkaran, termasuk menyikapi fenomena kaum pelangi. Sebab, sikap diam inilah yang sejatinya mengundang bencana dan kerusakan atas umat secara keseluruhan. Maka, bersuaralah lantang menentang. []
Penulis: Ummu Syaqieb
Alamat: Kuningan Jabar
Aktifitas: Ummu warabbatul baits