KUNINGAN (MASS) – Salah atu keluarga pasien yang tengah membutuhkan stok darah untuk operasi, mengeluhkan pelayanan PMI Kuningan, Kamis (4/1/2024) kemarin pagi. Pasalnya, pihak keluarga yang menganggap urgent akan kebutuhan darah, panik saat dating ke PMI Kuningan, namun pelayanan darah tidak didapatnya secara cepat, padahal kebutuhannya mendesak.
“Kantornya kosong. Saya harus menunggu sekitar 1 jam sampai ada pegawai. Padahal di keterangannya buka pelayanan 24 jam,” keluh salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Kala dikonfirmasi, pihak PMI Kuningan melalui bagian pelayanan Titin Martini menjelaskan kronologinya saat itu. Dikatakan, pelayanan PMI memang benar 24 jam. Namun, pagi itu tengah ada pertukaran shift jaga dan tengah dilakukan pembersihan di ruang donor. Meski begitu, Titin maklum saat pihak keluarga mengeluh.
“(Soal) Pelayanan, emang masyarakat tuh tidak harus tahu (kenapa pelayanan kurang cepat), (tapi) kendalanya di kita seperti itu (seperti diceritakan di atas). Cuman ya kesadaran masyarakat juga, kalo darahnya ada (stoknya banyak) tidak akan ada kejadian seperti ini,” kata Titin.
Dikatakannya, stok darah di PMI Kuningan setiap bulannya sangat terbatas dari donor sukarela. Karenanya, saat ada pasien yang membutuhkan darah, biasanya diminta untuk donor pengganti. Dan hal itulah yang kadang membuat pelayanannya lama. Donor pengganti, mulai dari pengambilan darah, cek HB dan lain-lain, bisa mengambil cukup waktu.
Pihak PMI mengaku, saat ini bagian menejemen terus melakukan upaya agar stok darah di PMI bisa banyak. Pihaknya berkeliling ke desa-desa dengan mobil, namun kesadaran masyarakat soal donor darah, masih belum optimal.
“Awal bulan kita digempur HD (Hemodialisa), cuci darah. Kalo ada stok darah mah tida perlu donor (pengganti),” kata Titin menjelaskan melonjaknya kebutuhan darah di awal bulan.
Dikatakan, dalam sebulan kebutuhan darah mencapai 2000 labu. Sementara, hasil donor sukarela biasanya tidak mencapai 1500 labu perbulan. Karena itulah, diberlakukan ada donor pengganti. Karena antara kebutuhan darah dan stok yang tersedia harus balance (seimbang). Ia mengamini, masih banyak warga yang enggan berdonor.
Selain unsur kepedulian sesama, ternyata donor darah secara rutin punya efek kesehatan yang baik, namun tentu jika orang tersebut dalam kondisi yang sesuai. Donor darah,kata Titin, mampu mengurangi resiko struk, bagus untuk regulasi darah baru, serta bagus untuk menstabilkan HB, hemoglobin. (eki)