KUNINGAN (MASS) – Real count yang diselenggarakan KPU, hingga pukul 14.00 WIB Kamis (28/6/2018) baru sampai 90 persen. Melihat hasilnya, selisih suara antara pasangan AR dan Sentosa tambah jauh.
Pasangan Sentosa mendapatkan 31,02 persen. Dengan pasangan Dudy-Udin terpaut sekitar 4 persen yaitu 27,05 persen. Sedangkan selisih dengan pasangan AR sekitar 10 persen di angka 41,92 persen.
Data ini diperoleh dari website milik KPU. Hingga pukul 2 siang tadi, persentase data masuk mencapai 89,83 persen. Kalau melihat angka paslon 1 sebanyak 150.661 suara, paslon 2 sebanyak 131.385 suara dan paslon 3 sebanyak 203.590 suara.
Sistem rekapitulasi suara yang dilakukan KPU tergolong lelet count. Pada saat lembaga lain sudah tuntas melakukan real count tadi malam, KPU hingga Kamis siang belum juga 100 persen.
Pantauan kuninganmass.com Kamis dini hari sekitar pukul 01.00-02.00 WIB, suara yang masuk baru 22 persen. Sebab dilihat dari mekanismenya, KPU menunggu kiriman C1 plano secara fisik dari PPK, kemudian discan dan dientry.
Kamis dini hari itu hanya terlihat Ketua KPU Hj Heni Susilawati dan Dadan Hamdani. Tidak terlihat Asep Z Fauzi dan dua komisioner lainnya. Layar lebar yang dipasang di halaman KPU pun sepi penonton sejak Rabu malam, berbeda dengan nobar Korsel vs Jerman.
Sementara, lembaga survey yang terdaftar di KPU hingga tadi malam belum menggelar ekspos hasil quick countnya. Sehingga menurut beberapa kalangan, lembaga yang mengatasnamakan LSI tersebut mesti disanksi. KPU juga diminta tegas dan bersikap adil.
Saat dikonfirmasi, Ketua KPU Kuningan Hj Heni Susilawati mengaku lembaga survey yang terdaftar itu batal melakukan survey. “Tadi pagi (Rabu pagi, red), dari PT Citra Komunikasi LSI menelepon ke saya, katanya batal melakukan survey. Kata saya kalau batalin ya harus resmi seperti pada saat mendaftar,” kelitnya. (deden)
