KUNINGAN (MASS) – Dalam program kerja selama 100 hari pertama, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, disarankan untuk langsung bergerak dengan cepat merombak sistem pendidikan, termasuk mengubah kurikulum belajar. Guru besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan menyarankan agar kurikulum Merdeka Belajar harus dihentikan. (Suara.com, 15/10/2024).
Semua memahami bahwa kurikulum sebagai jantungnya pendidikan, karena berkaitan dengan penentuan arah, isi, proses pendidikan, dan kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan. Kurikulum sebagai suatu program kegiatan yang terencana (program of plan ned activities), hasil belajar yang diharapkan (intended learning outcomes), reproduksi kultur (cultural reproduction), kumpulan tugas dan konsep diskrit (discrete tasks and concept), agenda rekonstruksi sosial, dan sebagai currere.
Saking besarnya pengaruh kurikulum dalam pendidikan, ada baiknya jika bangsa ini melakukan transformasi kurikulum pendidikan yang diterapkan oleh Nabi SAW dalam membentuk umatnya (sahabatnya) sehingga disebut sebagai umat yang terbaik (QS Ali Imran [3]: 110). Kurikulum pendidikan Nabi adalah Alquran.
Alquran sebagai kurikulum kehidupan (minhajul hayah) yang diturunkan tidak hanya untuk suatu umat atau suatu abad tertentu, akan tetapi untuk seluruh umat manusia dan sepanjang masa, karena itu luas ajarannya sama dengan luasnya umat manusia.
Ayat-ayat dalam Alquran diklasifikasikan sebagai berikut: pembahasan seputar arkanul Islam; iman; Alquran; ilmu dan cabangnya; amal; dakwah kepada Allah; jihad; manusia dan hubungan kemasyarakatan; akhlak; peraturan yang berhubungan dengan harta; hal-hal yang berkaitan dengan hukum; negara dan masyarakat; pertanian dan perdagangan; sejarah dan kisah-kisah; dan agama-agama (Syamil Al-Quran Terjemah Per-Kata).
Jika transformasi kurikulum pendidikan ini dijadikan program 100 hari pertama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah maka akan dapat memberikan dampak positif dalam penyelenggaran pendidikan nasional. Semoga.
Imam Nur Suharno
Kepala Divisi Humas dan Dakwah Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan, Jawa Barat