KUNINGAN (MASS)- Kasus meninggalnya Ketua KPPS TPS 6 Dukuhdalam Kecamatan Ciawigebang Nana Setiana diduga kecapaian menjadi perhatian serius. Ternyata menjadi petugas penyelengara Pemilu sangat capai dan mereka kerja keras untuk membantu agar Pemilu berjalan lancar.
Padahal honor mereka tidak besar hanya Rp550 ribu untuk Ketua KPPS dan Rp500 ribu untuk anggota. Sehingga apa yang mereka lakukan harus diberikan apresiasi oleh semua pihak.
Para petugas keamanan pun sama bekerja keras bersama penyelanggra Pemilu lainnya. Bahkan mereka banyak yang berhari-hari tidak tidur untuk memantau pelaksanaan Pemilu ini terutama persiapan di TPS.
“Saya tidak tidur selama tiga hari demi menjalankan tugas. Total ada 24 TPS yang harus saya pantau, dimana 9 TPS di Kelurahan Cigintung dan 15 TPS di Kelurahan Cirendang,” ujar Babinsa Johari yang bertugas di dua kelurahan itu Kecamatan Kuningan itu.
Untuk memantau di 15 TPS, ia terus berkeliling dan rata-rata di satu TPS maksimal 10 menit. Sedangkan TPS lainnya pun ia terus berkomunikasi.
“Harapan kami adalah Pemilu berjalan aman dan lancar. Harus diingat semua kerja keras agar Pemilu berjalan sesuai dengan harapan semua warga,” ujar Johari yang ditemui di TPS 08 Perum Cigintung.
Sama halnya dengan Johari, Suerdi, Bhabinkantibmas Kelurahan Cigintung pun mengaku, tidak tidur berhari-hari karena tugas. Ia harus memantau di 8 TPS yang ada di dua kelurahan.
“Ini tugas negara maka saya selalu semangat. Semoga lancar dan aman sehingga semua merasa senang,” jelasnya.
Dari pantauan kuninganmass.com pelaksanaan pencoblosan di Perum Cigintung yang berjumlah 9 TPS berjalan lancar. Warga sangat antusias menyalurkan hak pilihnya. (agus)