Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Netizen Mass

Tenggelamnya Moral Pancasila di Zaman Milenial

KUNINGAN (MASS) – Kita sebagai warga negara yang taat terhadap peraturan dan norma-norma yang ada dalam negara Indonesia, semestinya kita harus mengetahui dan mengenal lebih dalam tentang ideologi Bangsa Indonesia yaitu Pancasila.

Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang telah tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pentingnya Pancasila dalam ideologi negara menjadi acuan dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Pilar-pilar itu tercermin dalam kehidupan setiap nilai Pancasila. Penerapan atau implementasi sila-sila dalam Pancasila merupakan hal yang wajib dilakukan bagi setiap warga negara.

Tetapi saat ini pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila jusrtu semakin memudar dan menurun. Dimana hal ini yang mengakibatkan krisis moral yang terjadi pada negara kita, terutama generasi muda atau generasi millenial saat ini. Kehidupan sehari-hari generasi muda Indonesia kini jauh dari pedoman Pancasila. Namun, dalam segi realita masyarakat masih banyak yang belum menerapkan Pancasila sebagai dasar dan pedoman dalam hidupnya. Padahal kita semua tahu bahwa kita sebagai remaja adalah aset penerus bangsa. Kebanyakan dari mereka hanya mementingkan dirinya sendiri, melakukan suatu hal yang mereka sukai tanpa berdasakan Pancasila.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pudarnya masyarakat paham akan nilai-nilai pancasila yang mana akan mengakibatkan krisis moral pada bangsakita, terutama pada generasi muda atau generasi penerus bangsa. Kehidupan sehari-hari generasi muda Indonesia kini bisa dikatakan jauh dari pedoman Pancasila.

Seperti maraknya tawuran antarpelajar, pembunuhan usia dini, mengkonsumsi barang-barang yang jauh dari kata halal, menggunakan pakaian yang terbuka, sikap dan cara bicara jauh dari adat istiadat dalam budaya kita ini. Di era digital ini, peran internet menjadi sangat masiv dikalangan generasi millenial. Dalam perkembangannya yang begitu pesat, kecanggihan internet memberikan berbagai layanan yang bisa diakes dan sering digunakan oleh generasi milenial, seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan TikTok.

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, mengatakan generasi milenial harus menggunakan media sosial sebagai ajang untuk menyebarkan dan sosialisasi nilai-nilai Pancasila. Saat ini dukungan terhadap Pancasila terus tergerus karena adanya disrupsi teknologi informasi. Fakta itu, kata dia, terlihat dari munculnya potensi seperti radikalisme dan separatisme di berbagai platform media sosial.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Sangat penting untuk membangun kesadaran bersama bahwa ada bahaya yang mengancam terkait perkembangan teknologi yang ada saat ini, salah satunya sosial media,” kata Moeldoko dalam Webinar bersama Sobat Cyber Indonesia, Selasa (2 Juni 2020).           

Salah satu yang menggerus nilai Pancasila adalah kemunculan berbagai hoax yang disebarluaskan di platform media sosial seperti Twitter dan Facebook. Hoax yang merusak pikiran manusia paling banyak bersentuhan dengan isu sosial politik dan Sara. Dua hal tersebut merupakan isu yang sangat sensitif di Indonesia. “Dengan banyaknya hoax yang beredar di media sosial, maknanya kita harus prihatin, terlebih hoax ini banyak sekali di sektor sosial politik dan sara yang dapat mempengaruhi pancasila.”

Tantangan lain dari perkembangan teknologi informasi adalah Pancasila berhadapan langsung dengan berbagai paham seperti radikalisme, komunisme, separatisme dan sebagainya. Itu sebabnya perlu dilakukan upaya-upaya membuat pancasila menjadi arus utama bagi generasi millenial. “Pancasila bersifat lintas generasi dan lintas perkembangan sejarah politik dan ekonomi. Pancasila sebagai ideologi harus terbuka dengan nilai-nilai baru, namun identitas dasar tetap digunakan sebagai pedoman hidup bernegara dan bermasyarakat.”

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Generasi milenial sudah banyak banyak dipengaruhi informasi global. Ini tantangan kita dalam ber-Pancasila di era sekarang, khususnya anak muda. Kita kikis habis pemikiran intoleran dengan nilai-nilai Pancasila,” kata Boy Rafli Amar.

Pancasila juga dianggap sebagai moral publik bangsa Indonesia dalam konteks kekinian. Itu sebabnya perlu usaha keras untuk menanamkan nilai-nilainya, merawat nilai-nilainya, menyuburkan nilai-nilainya, hingga kelak bangsa ini akan memetik hasil panennya.

Era kemasaan suka tidak suka, ideologi Pancasila jika hendak berperan di badai global berkompromi dengan kemasaan. Model penataran zaman baheula sudah dipakai. Generasi TikTok sangat berkepentingan dengan inovasi. Mungkin, ideologi Pancasila harus dikemas baru. Dubuat model Game atau paket tayangan ala drakor (drama Korea). Tentu perlu milibatkan dua pihak. Pakar yang memahami ideologi Pancasila dan Konten kreator.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Apakah mungkin Pancasila dikemas seperti di atas? Atau pertanyaan lebih mendasar, apakah Pancasila bisa mengikuti zaman? Bagi saya sangat bisa. Disertasi Backy Krisnayuda (Pancasila dan Undang-Undang Relasi dan Transformasi, 2017) menjelaskan, Pancasila merupakan ideologi terbuka. Otomatis, Pancasila memiliki sikap membuka diri dengan pelbagai penafsiran. Apalagi isi sila-silanya tidak langsung operasional, sehingga setiap generasi bisa menggali sesuai tantangan zamannya.

Cuman, memang soal Pancasila dari zaman Orba sampai reformasi adalah kesunyian keteladanan. Generasi millenial bukan tipe mudah percaya dengan pidato, slogan dan spanduk soal nilai Pancasila. Kampanye toleransi. Atau berbagai khotbah nilai baik. Generasi millenial merindukan role model yang bisa mengayomi. Menjadi contoh implementasi Pancasila. Jadi, jika korupsi mewabah. Kekerasan masih terjadi. Kritik kerap dibaca sebagai bentuk ancaman terhadap stabilitas. Maka, kemasan webinar sekian ratus jam soal Pancasila tidak ada gunanya. Ini yang mesti dibenahi.

Masa depan Bagi saya, menanamkan dan mengimplementasikan Pancasila secara utuh, murni dan konsekuen, merupakan hal niscaya. Menjadi masa depan ke Indonesiaan. Tinggal tugas kita bersama berbagi peran. Melakukan gerakan untuk mempopulerkan kembali Pancasila. Dengan berbagai cara dan strategi. Melalui berbagai dimensi dan aneka pendekatan. Perspektif agama dan kebudayaan perlu menjadi bagian pertimbangan agar Pancasila mengakar di publik. Dengan begitu, Pancasila dapat menjadi bagian penting untuk merekatkan kita sebagai satu bangsa. Apalagi di masa pandemi, solidaritas dan saling bergotong royong sebagai bagian dari nilai penjabaran Pancasila sangat dibutuhkan. Ini semakin menunjukan relevansi Pancasila untuk dibumikan kembali secara kontekstual.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Penulis : Yunizar Tikha Khaerunissa, Mahasiswa Semester 2 Tadris Biologi – IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Anything

KUNINGAN (MASS) – Petani Milenial Desa Hantara Young Smart Farmer Society e-Quanik Agri Nusantara, berhasil memanen buah pertama pertama budidaya melon premium varietas Cantaloupe...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum, moral,...

Politics

KUNINGAN – Pertarungan kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) pada pemilihan umum tahun 2024 mendatang mulai mencuat. Salah satu strategi pemenangan, partai memasang...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Turnamen e-sport Mobile Legend digelar relawan Ganjar yang tergabung dalam BNR (Baraya Nuzul Rachdy) di Lapangan Samudra Desa/Kecamatan Jalaksana, Jumat (8/9/2023)...

Inspiration

KUNINGAN (MASS) – Adalah Didi Kurniasandi, putra daerah asal Kuningan yang terpilih sebagai bagian delegasi RI di event The ASEAN-Dialogue Partner’s Exchange Farmers Visit...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Di dunia ini, dalam sistem pemerintahan, muncul berbagai penyalah guna baik  sengaja maupun tidak sengaja. Pejabat yang berkuasa sering menyalahgunakan kekuasaan...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Nilai yaitu sebagai ukuran, tolak ukur, percaya keyakinan yang ada dalam masyarakat. Untuk menandai digunakan sebagai patokan berperilaku dalam masyarakat, nilai...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang menjadi pedoman dan landasan bagi pembangunan nasional. Pancasila terdiri dari lima sila yang saling terkait...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Pendidikan karakter berbasis Pancasila merupakan salah satu upaya penting dalam mewujudkan generasi yang berkualitas. Karakter yang kuat akan membantu individu untuk...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi pancasila yang berlandaskan pancasila, dimana pancasila sendiri berfungsi sebagai pedoman atau acuan sebagai dasar...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki landasan historis dan ideologis yang digunakan dalam kegiatan nasional dan negara, tidak seperti negara...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Apa sih yang dimaksud dengan Pancasila? Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata, yaitu “panca” berarti Lima...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Panacsila sebagai hukum tertinggi dalam hirarki dan berada diatas UUD 1945. Hierarki adalah penjenjangan setiap jenis perarturan perudangang-undangan  yang didasarkan pada...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila terdiri dari dua kata  “Panca” yang artinya lima dan “Sila”...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – ASN atau Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Unsur yang harus dipenuhi dalam pembentukan negara adalah pemerintahan, wilayah, dan rakyat. Berkaitan dengan usnur tersebut, di dalam suatu negara pasti...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Sebagai ideologi bangsa Indonesia, Pancasila lahir di tengah budaya luhur yang berlaku di Indonesia. Pancasila dijadikan sebagai ideologi bangsa Indonesia karena...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah konsep pendidikan fungsional untuk membentuk generasi muda menjadi warga negara yang berkarakter. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Sudah tidak asing lagi bagi kita disaat kita mendengar istilah Pancasila. Pancasila merupakan dasar negara republik Indonesia yang berdasarkan ketuhanan yang...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia, dan untuk menjadi warga negara yang baik di Indonesia, seseorang harus mengikuti Pancasila dan UUD 1945. Nilai-nilai...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Komunitas Millenial Kuningan (KMK) nampak datang ke Pendopo H Rokhmat Ardiyan di Cisantana Palutungan, Kamis (13/4/2023) petang kemarin. Mereka yang terdiri...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Bahwa sesungguhnya situasi dan kondisi Indonesia (pendapat saya), saat  ini sudah 45 % rawan dan yang terus menerus tangguh bekerja untuk...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Hanya coretan setitik, tentu saja belum bisa mengobati rasa haus pemburu literasi. Pembahasan tentang multikulturalisme, penerapan juga dampak yang ditawarkannya masih...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Guru yang paling baik adalah pengalaman. Istilah tersebut sering saya dengar dari seorang guru sejarah yang merupakan guru paporitku ketika masih...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) menuai banyak protes dari sejumlah ormas, elemen masyarakat dan tokoh nasional. Sikap penolakan ini...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Mahasiswa memiliki peran aktif serta bertanggung jawab dalam bangsanya sendiri. Namun mirisnya mahasiswa di zaman sekarang kurang paham atau bahkan tidak...

Netizen Mass

Pengantar Rapat Paripurna Pengambilan Sumpah Anggota DPRD Periode 2019-2024 Pada kesempatan yang berbahagia ini, dengan penuh syukur dan bangga saya atas nama pribadi dan...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Dalam sambutannya, Ketua Depicab SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Kuningan, Hitsi Selamet Amrullah membahas PKI (Partai Komunis Indonesia). Ia mengulas...

Advertisement