KUNINGAN (MASS) – Kapolres Kuningan AKBD Dhany Aryanda SIK melalui Kasat Reskrim AKP M Hafidz mengatakan bahwa cctv yang terpasang di Kantor Kas BRI Mandirancan, sudah mati sejak beberapa waktu lalu, sekitar 3 bulanan terakhir.
Kasat Reskrim, menjelaskan hal tersebut saat dikonfirmasi perihal perampokan yang terjadi pada Kantor Kas BRI Mandirancan, Jumat (30/12/2022) menjelang subuh sekitar pukul 03.10 WIB atau lebih.
“Kita masih melakukan penyelidikan terkait adanya kejadian tersebut. Kita masih melakukan pemeriksaan, anggota juga melakukan penyelidikan,” sebutnya sore ini.
Hafidz mengatakan, pihaknya meminta waktu untuk melakukan pendalaman sampai ada perkembangan. Apalagi, saat ini masih pemeriksaan saksi (satpam yang dikatakan disekap saat kejadian).
“Total kerugian sekitar 15 juta (berupa laptop?) iya,” kata Hafidz.
Baca : https://kuninganmass.com/bri-mandirancan-dibobol-maling-satpam-sampai-disekap/
Dari informasi yang beredar, satpam mengaku dirampok sejumlah komplotan penjahat, sekitar 4 orang yang turun dari mobil Avanza. Saat kejadian itu, para pelaku leluasa melancarkan aksinya dengan mengancam satpam menggunakan senjata. Satpam kemudian disekap dan para pelaku mengambil barang. Para penjahat itu, masuk bank dengan melalui pintu samping koperasi.
Meski begitu, M Hafidz sendiri belum berani menyimpulkan apakah kronologis itu benar atau tidak. Saat ditanya kenapa satpam bisa disekap pun, Hafidz belum bisa memberikan keterangan pasti karena tengah melakukan pendalaman, itupun baru dari satu orang.
Baca : https://kuninganmass.com/yang-dicuri-laptop-terkait-keamanan-data-nasabah-dijawab-pincab-bri/
Di akhir, selain menghimbau untuk tetap tenang dan beraktifitas seperti biasa namun selalu waspada, Kasat Hafidz juga menunjukkan keterbukaan bagi siapapun yang memungkinkan berkontribusi memberikan informasi yang berkaitan dengan kejahatan tersebut.
Terpisah, Pimpinan Cabang BRI Kuningan Ivan Abdul Latif mengatakan, satpam yang sempat disekap itu kini masih mengalami sedikit shock, meski begitu kondisinya sudah membaik.
“Yang bersangkutan kami liburkan dulu sampai kondisinya fit lagi. Untuk kedepan, kami harus mengupgrade keamanan kantor kami. Kami berkonsultasi terlebih dahulu dengan kantor wilayah kami di Bandung,” jawabnya sembari membenarkan, bisa saja kedepan akan ada sistem alarm atau tombol darurat. (eki)