KUNINGAN (MASS) – Kecamatan Cigandamekar menjadi kecamatan dengan angka stunting tertinggi di Kabupaten Kuningan. Dua desa penyumbang terbesarnya adalah Desa Karangmuncang dengan angka stunting 31,4% dan Desa Babakanjati dengan angka stunting mencapai 30,8%.
Stunting sendiri, merupakan masalah kekurangan gizi dengan beberapa kriteria, yang terjadi saat tumbuh kembang anak. Kekurangan gizi ini, tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik anak (bisa sangat pendek dan kurus), tapi juga membuat perkembangan otak anak tidak optimal.
Untuk mengendalikan stunting itulah, mahasiswa Strata 2 (s2) STIKes Kuningan menggelar pengabdian di masyarakat untuk melakukan edukasi. Seperti yang dilakukan Teni Destinurlia, Ani Andriani, Oom Komariyah dan Rofiqoh Rahmaniar dibawah dosen pengampu Dr Mamlukah S KM M Kes.
Pengabdian itu diisi dengan edukasi yang menyasar para remaja putri, sebagai ujung tombak dan calon ibu, untuk meminimalisir resiko stunting. Pengabdian sendiri dilakukan dengan menggelar program Kue Lidah Kucing alias Kelas Remaja Hebat Peduli Kesehatan Diri Demi Cegah Stunting.
Acara yang diisi dengan berbagai kegiatan seperti edukasi, sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan itu, dilaksanakan di Balai Desa Karangmuncang Kecamatan Cigandamekar, dengan diikuti puluhan remaja puteri, Senin (13/5/2024).
Dalam acara tersebut, para peserta diberi pemahaman tentang berbagai materi terkait stunting, kesehatan reproduksi. Mulai dari gejala, faktor, sampai upaya pencegahan yang harus dilakukan.
Ketua pelaksana kegiatan, Teni Destinurlia mengatakan bahwa tujuan pengabdian ini selain memberi edukasi, juga untuk memotivasi bagi para remaja untuk menjaga kesehatannya. Hasil pemeriksaan juga bakal menjadi gambaran kesehatan remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Cigandamekar.
Tidak hanya edukasi, Teni menyebut bahwa pasca serangkaian kegiatan pengabdian ini, pihaknya bakal melakukan intervensi lanjutan bagi para peserta. Bagi yang kesehatannya bermasalah, bakal diuji lab. Bakal ada juga tindak lanjut dari petugas Puskesmas setempat.
“(Kami bakal melakukan) pembuatan grup WA sebagai forum diskusi remaja putri dengan tim pengabdian masyarakat,” kata Teni.
Di akhir, ia berharap banyak agar apa yang dilakukan pihaknya, bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Mungkin tidak sekarang, namun edukasi ini akan bermanfaat di masa mendatang. (eki)