KUNINGAN (MASS) – Penggalangan dana yang dilakukan Ponpes Husnul Khotimah untuk korban bencana gempa di Lombok cukup fantastis sebesar Rp57.261.500. Bantuan kemanusiaan itu disalurkan oleh ponpes tersebut melalui HKPU (Husnul Khotimah Peduli Umat).
“Bantuan ini berasal dari penggalangan dana dari santri, walisantri, pegawai, ustadz/ah di Ponpes Husnul Khotimah 1 dan Husnul Khotimah 2 dan warga Kuningan,” sebut Ketua Tim HKPU, H Sanwani SH, Selasa (28/8/2018).
Bantuan diserahkan langsung oleh Sanwani didampingi Ust Lalu Heri Afrizal MA dan Ustadzah Ina Nur Fitriana Lc Alumni HK yang tinggal di Lombok.
“Seharian perjalanan kemanusiaan menyaksikan langsung korban bencana Gempa Lombok bersama putra daerah asli Lombok KH Lalu Heri Afrizal MA beserta istri beliau Ustdzh Inna Nur Fitriana (Alumni Husnul Khotimah yang tinggal di Lombok),” tuturnya.
Bantuan difokuskan di daerah yang parah terkena gempa yaitu Lombok Utara. Sanwani menambahkan ada 7 titik di Lombok Utara yang mendapatkan bantuan.
“Kami menyerahkan bantuan di 7 titik di Lombok Utara, diantaranya di Desa Mumbul Sari, Desa Anyar dan Desa Baru Keru’ di Kecamatan Bayan, Desa Dangiang Kecamatan Kayangan, Dusun Monggal Bawah, Dusun Monggal Atas dan Dusun Paok Rempek Desa Genggelang Kecamatan Gangga,” jelas Sanwani.
Lebih lanjut ia memaparkan bantuan yang diberikan beraneka ragam sesuai kebutuhan. Bantuan tersebut dalam bentuk Terpal, Selimut, Obat-obatan, Alas Tidur, Beras, Mie Instant, kebutuhan anak dan bayi, beasiswa sekolah dan lain-lain.
Sanwani menuturkan kisahnya selama di Lombok. “Kami diantarkan oleh mereka berdua keliling Lombok Utara ke daerah-daerah yang belum (sedikit tersentuh) bantuan. Banyak cerita haru dari Masyarakat. Mulai dari sepanjang perjalanan dari Pondok Pesantren Al Ikhlas Al Islamy di Lombok Tengah menuju daerah terparah terkena gempa di Lombok Utara,” tuturnya.
Ia menyaksikan puing-puing rumah yang rata dengan tanah. “Kemudian, masyarakat yang hampir sepanjang perjalanan 4 jam tinggal di daerah pengungsian, kalau tidak mereka mendirikan tenda di depan rumah karena masih trauma dengan gempa kemarin,” cerita Sanwani.
Ada cerita haru dari Ustdzh Inna. Di Lombok Utara terdapat pesantren Tahfidz Qur’an Al Aziziyah Lombok Utara. Saat terjadi gempa, santrinya panik dan lompat dari lantai 3.
“Akibatnya 4 orang meninggal (Insya Allah syahid) karena lompat dari lantai 3,” tuturnya.
Sanwani merasakan haru yang mendalam menyaksikan dahsyatnya hantaman gempa tanggal 5 Agustus lalu tersebut. Menurut para warga di Desa Dangiang gempa berlangsung sangat cepat, hanya 2 sampai 3 detik. Namun dampaknya hampir 100% bangunan di Desa Dangiang rusak parah bahkan rata dengan tanah.
Selain di Desa Dangiang, tim HKPU juga membantu Pesantren Islahul Ummah di Desa Genggelang Kecamatan Gangga. Sanwani mengungkapkan Pesantren Islahul Ummah mengalami kerusakan parah.
“Walau tidak ada korban jiwa, namun kerusakan cukup parah diantaranya Mushola tempat santri menhafal Quran rubuh, rata dengan tanah, 16 ruang kelas rusak parah tidak dapat digunakan, asrama putra-putri rusak parah, masjid retak-retak,” kata Sanwani.
Oleh karena itu pihaknya menghimbau kepada umat Islam dimanapun berada untuk mengulurkan tangan meringankan beban saudaranya yang tertimpa musibah. (deden)