KUNINGAN (MASS) – Gedung Setda di area Kuningan Islamic Center (KIC), jadi cita-cita panjang Pemerintah Kabupaten Kuningan. Dari data yang dihimpun Kuningan Mass, cita-cita itu dimulai sejak 2012 lalu.
Ditandai dengan adanya Masjid At-Taufik sebagai centra utama, gedung pemerintahan lainnya tak kunjung usai dan bahkan terbengkalai. Sekitar 12 tahun belakangan, hanya sedikit area yang dimanfaatkan.
Baca: https://kuninganmass.com/alhamdulillah-mui-kuningan-bakal-punya-kantor-di-sekitar-kic/
Selain masjid, hanya ada eks gedung Satpol PP Kuningan yang sempat digunakan (kini pindah ke Jl Aruji) dan Kokarpemdagri, serta tengah dibangun calon gedung sekertariat MUI. Sisanya, adalah masjid dan taman.
Selain Mesjid utama sejak 2012, pembangunan komplek pemerintahan dilakukan mulai 2015. Adalah eks Gedung Satpol PP Kuningan dengan dana sekitar Rp 3 Milyar.
Baca: https://kuninganmass.com/kasatpol-pp-curhat-ke-bupati/
Gedung itu, diresmikan tahun berikutnya oleh Alm Bupati Hj Utje Ch Hamid Suganda. Belakangan, kantor tersebut dikeluhkan karena bobrok dan banyak bocor.
Dianggap mangkrak, wacana pemindahan pusat pemerintah kembali menyeruak pada akhir tahun 2023 lalu, karena angka yang cukup fantastis untuk kondisi saat itu gagal bayar, yakni masih butuh Rp 40 Milyar.
Baca: https://kuninganmass.com/mulai-dibangun-tahun-2012-gedung-setda-di-kic-masih-butuh-40-milyar/
Sorotan itu, salah satunya datang dari Fraksi Golkar dalam PU terhadap RAPBD 2024 soal belanja daerah.
“Untuk bisa menyelesaikannya, dibutuhkan anggaran sebesar kurang lebih Rp 40 milyar lagi. Dalam situasi keuangan yang sedang tidak baik-baik saja, angka tersebut cukup besar,” kata Ketua Fraksi Golkar, H Yudi Budiana saat membacakan PU.
Teranyar, wacana pemindahan pusat pemerintahan ke area KIC, justru disinggung oleh Pj Bupati Kuningan Drs Dr Raden Iip Hidayat M Si.
Baca: https://kuninganmass.com/kantor-bupati-bakal-pindah-ke-kic-gara-gara-temuan-bpk-berkali-kali/
Dalam acara KUSIR bersama sejumlah awak media, Pj Bupati menyebut rencana kepindahan itu sudah jadi temuan BPK berkali-kali.
“Karena jadi temuan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) berkali-kali, kita khawatir nanti berakibat hukum. Maka dari itu kepindahannya (kantor bupati, red) harus segera. Tahun ini kita akan pindah ke KIC,” kata Iip menjawab pertanyaan wartawan.
“Yang jelas taun ini setda akan pindah ke KIC. Kita akan tempati kantor baru. Untuk SKPD apa aja yang akan dipindah ke sana, kita lakukan kajian terlebih dulu,” imbuhnya Iip.
Selain itu, Sekda juga mengatakan urgensi kepondahan ke area KIC adalah untuk menyelamatkan asset.
“Pa Putu (kepala Dinas PUTR) lapor ke kami bahwa di gedung baru setda tersebut ternyata banyak yang hilang. Seperti klosetnya ada yang ngebongkar dan lain-lain. Maka untuk menyelamatkan aset, kita perlu segera tempati,” ungkap Dian. (eki)