KUNINGAN (MASS) – Akhir bulan November lalu, civitas akademik Program Studi S1 Keperawatan STIKes Kuningan menggelar pengabdian masyarakat melalui penyuluhan kesehatan yang mengusung tema “Deteksi Dini dan Manajemen Perawatan Masalah Kesehatan Balita dengan Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal’’.
Tema tersebut, dipilih karena relevan dengan masalah yang belakangan ini ramai terjadi soal kasus gagal ginjal akut misterius pada balita dua bulan terakhir ini. Penyuluhan dilakukan di 4 kecamatan (Kadugede, Nusaherang, Darma dan Cigugur) untuk meningkatkan pemahaman orangtua yang memiliki balita agar bisa segera mendeteksi dan tidak panik saat melakukan perawatan.
Penyuluhan langsung pada masyarakat sendiri dilakukan oleh dosen dari departemen klinik khususnya departemen keperawatan anak, keperawatan maternitas dan keperawatan medikal bedah serta melibatkan mahasiswa semester V Progran Studi S1 Keperawatan STIKKU.
Kegiatan di 4 kecamatan itu, disebar di 4 desa mulai dari Bayuning, Haurkuning, Babakanmulya dan Sukarasa. Acara yang diisi penyuluhan kesehatan, demonstrasi pengobatan herbal, pemeriksaan antropometri seperti penilaian status gizi dan pemeriksaan stunting pada balita itu dihadiri oleh 108 balita, 126 ibu, 13 kader dan 15 aparat desa dari ke-4 desa tersebut.
Ketua pelaksana Ns Nanang Saprudin S Kep M Kep mengatakan, dalam kegiatan itu nampak para peserta antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan. Bahkan, dalam penyuluhan kesehatan pun, para peserta yang hadir menunjukkan rasa ingin tahu dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan kesehatan.
“Berdasarkan evaluasi, hampir semua responden meningkat pengetahuan dan keterampilannya terutama dalam hal deteksi dini gangguan fungsi ginjal serta penggunaan obat herbal untuk mengatasi demam batuk pilek yang merupakan gejala tambahan dari penyakit gangguan ginjal akut atipikal progresif yang saat ini meresahkan orangtua yang memiliki balita,” ujarnya pasca acara.
Bahkan, Nanang menyebut respon positif masyarakat ini meminta mereka untuk terus melakukan penyuluhan dengan audiens yang lebih banyak. Tentu saja, itu demi kebaikan masyarakat secara umum, terutama ibu-ibu yang memiliki balita.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kinerja semuanya yang telah mensukseskan kegiatan pengabdian masyarakat ini. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar sesuai harapan. Semoga ilmunya bermanfaat dan menjadi amal ibadah untuk kita semua. Teruslah berbagi ilmu dan berkarya. Sukses untuk semuanya. Amiiin,” tuturnya. (eki)