KUNINGAN (MASS) – Bertepatan dengan Hari Kartini, muncul momentum politik yang erat kaitannya dengan pilkada. Dua kader senior PAN yang berdomisili di Cilimus menyatakan mundur dari kepengurusan sekaligus keanggotaan partai.
Dua kader senior PAN yang keluar dari partainya itu adalah Heri Sadeli dan Nurhasan. Mereka mundur dari kepengurusan pasca mendeklarasikan relawan AR bernama KOBAR (Komunitas Baraya Acep-Ridho) beberapa hari lalu.
“Betul saya dan pak Nurhasan sudah melayangkan surat pengunduran diri dari kepengurusan dan keanggotaan Partai Amanat Nasional,” terang Heri yang sebelumnya duduk di kepengurusan DPD PAN Kabupaten Kuningan itu, Minggu (22/4/2018).
Namun kepada kuninganmass.com, dirinya membantah jika keluarnya dari PAN gara-gara menjadi relawan paslon nomor 3. Justru Heri mengaku, keputusan mengundurkan diri tersebut sudah dipertimbangkan sejak awal tahun lalu.
“Sebenarnya sudah dipertimbangkan sejak awal tahun yang lalu dengan pertimbangan akan lebih fokus ke keluarga. Tak ada hal-hal lain yang melatarbelakangi pengunduran diri kami,” kelitnya.
Pada saat mempertimbangkan untuk mundur pada awal tahun lalu, sambung Heri, secara kebetulan ia sedang banyak pekerjaan yang harus segra ditangani di luar kota. Akhirnya, surat pengunduran diri baru disampaikan sekarang.
“Jadi kenapa baru disampaikan sekarang, karena kesibukan. Kalau berbarengan dengan pak Nurhasan, itu hanya kebetulan saja. Mengenai pilkada, saya bantu pasangan nomor 3 lebih karena kedekatan saya dengan pak H Aang yang cukup lama, semenjak beliau menjadi bupati periode pertama,” pungkas Heri. (deden)