KUNINGAN (MASS) – Rencana Kabupaten Kuningan dijadikan sebagai central seromoni kegiatan tradisi Keraton Kasepuhan semakin giat dilakukan. Raden Hamzaiya menuturkan ini merupakan langkah selanjutnya setelah dilaksanakan jumenengan Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja.
“Kami saat ini sudah memiliki banyak bokor yang sewaktu waktu dikeluarkan dalam seremonial kegiatan tradisi Keraton Kasepuhan,” ungkapnya, Sabtu (8/1/2021).
Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja berasal dari Desa Nusaherang, Kecamatan Nusaherang Kabupaten Kuningan. Tentunya, imbuh Hamzaiya, dengan adanya bokor bokor ini sebagai ciri khas dari Kabupaten Kuningan.
Peralatan adat istiadat serta tradisi tersebut saat ini kita simpan dan diamankan di salah satu tempat milik Ketua Harian Santana Kesultanan Cirebon yaitu Raden Nana Mulyana Latief.
“Nanti kedepannya seremonial tahunan ataupun tradisi bulanan Keraton Kasepuhan akan dilaksanakan di Kuningan sebagai perwujudan meluhurkan serta menjaga nilai keutuhan budaya,” ujar Raden Hamzaiya.
Ia menambahkan, Sultan Sepuh Jaenudin II Arianatareja telah berkomitmen untuk terus melaksanakan tradisi keraton kasepuhan walaupun saat ini Keraton Kasepuhan masih dalam keadaan konflik internal keluarga.
“Selama ini ada upaya pengosongan Keraton Kasepuhan maka kegiatan kegiatan budaya serta tradisi Keraton Kasepuhan akan dilaksanakan di Kuningan sebagai tempat wafatnya para leluhur Keraton Kasepuhan yaitu pangeran Moetijah yang merupakan cucu dari Sultan Sepuh Jaenudin (Sultan Sepuh III) Keraton Kasepuhan,” paparnya. (deden)