KUNINGAN (MASS) – Pencanangan Kuningan sebagai Kabupaten Pendidikan sudah bergulir sejak 2016. Pembahasan demi pembahasan, hingga komentar demi komentar keluar dari berbagai pihak. Besok Minggu (2/2/2020) pembahasan soal itu akan kembali dibahas dalam diskusi publik/terbuka yang diselenggarakan di Ruang Paripurna, gedung DPRD Kuningan.
Diskusi tersebut digelar dalam rangka Dies Natalies Himpunan Mahasiswa Kuningan Indonesia (HMKI) ke 21 tahun. Diskusi yang dikemas dalam Adipati Kuningan (Ajang Diskusi Para Pemerhati Kuningan) tersebut mengangkat tema Kuningan ‘Kabupaten Pendidikan : Harapan atau Kenyataan? Menakar Tantangan dan Peluang di Era Disrupsi’.
Ketua HMKI Muhammad Ramdan menyebut tujuan diskusi untuk mengaktifkan nalar kritis dan mengaktifkan kembali ruang aspirasi publik serta merawat cita-cita pendidikan Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Kami mengundang semuanya, untuk para pemerhati kami persilakan datang dan sampaikan aspirasi di ruang diskusi ini. para pemangku kebijakan pun kami undang, untuk serap aspirasi dan sampaikan data dan fakta nya kepada peserta diskusi atau masyarakat,” ujarnya Sabtu (1/2/2020) sore.
Dirinya menyebut kegiatannya tersebut bukanlah untuk membentuk persepsi negatif terhadap pencanangan kabupaten pendidikan, justru dengan berdiskusi akan membuat solusi bersama demi mewujudkan asas-asas pemerintahan yang baik (Good Governance), terlebih Kuningan ternasuk daerah yang mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
“Adipati ini perdana, pembahasan pertama kami yaitu Bidang Pendidikan. Mengutip Nelson mandela, pendidikan adalah senjata paling ampuh yang bisa kita gunakan untuk mengubah,” terangnya.
Dijadwalkan hadir sebagai narasumber Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy SE, Sekertaris Daerah Kuningan Dr Dian Rahmat yanuar MSi, Akademisi Universitas Padjajaran Ade Kadarisman SSos, MT MSc, Wakil Rektor II Unisa Dr Sulaeman MAg, serta tokoh pemuda Ketua DPD KNPI Kuningan Masuri.
“Jika kita memperhatikan dan ingin membuat perubahan mari datang dan saksikan, namun jika kita tidak mau memperhatikan, maka silahkan rebahan saja di rumah dan abaikan,” ajaknya.
Selain terbuka untuk siapa saja, turut diundang juga secara khusus, Kepala Dinas Pendidikan Kab Kuningan, Ketua PGRI Kuningan, Dewan Pendidikan Kuningan, Organisasi Daerah, BEM, BLM Kuningan serta Organ Ekstra Kuningan. (eki)