KUNINGAN (MASS) – Kesuksesan seseorang bukan dilihat dari daerah mana berasal, melainkan lahir dari kesungguhan, kedisiplinan dan kejujuran. Orang desa atau Wong Ndeso sering kali terdengar sumir, banyak dianggap orang-orang tradisional dengan pengetahuan yang sedikit tertinggal.
Sama halnya ketika seseorang menyebut “orang udik” atau “kampungan”. Tidak adil sekali ya jika anggapan orang desa seperti itu masih dipertahankan. Seolah-olah, tidak ada kesempatan orang desa yang berhasil sukses dan bisa bersaing dengan orang kota.
Memang, selama ini kita lebih banyak mengenal orang-orang sukses yang berasal dari daerah perkotaan. Tapi, bukan berarti orang desa tak punya kesempatan yang sama untuk sukses.
Salah satu figur yang bisa menjadi inspirasi kaum muda Kuningan adalah Oos Kosasih, salah satu pejabat muda Pertamina yang menduduki posisi Vice President Petrochemical Industry Business – Commercial & Trading dalam usia relatif muda, 42 tahun. Disela-sela kesibukannya, Redaksi Kuningan Mass berhasil mewawancarai Ayah 3 orang putra ini.
Oos, begitu dia disapa lahir di Desa Karangkancana, desa terpencil di penghujung tenggara Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Lahir dari keluarga agamis karena ayahnya seorang kiyai yang dituakan di Karangkancana.
Oos kecil disibukan dengan mencari kayu bakar dan “ngunjal” bata merah untuk memenuhi kebutuhan uang jajannya.
“Saat sekolah SMP, setiap hari saya harus berjalan kaki mendaki terjal bukit saat pergi ke sekolah SMP Negeri Karangkancana karena lokasi sekolahnya terpencil berjarak 3 km dari pemukiman. Saya juga ajak teman-teman untuk babat rumput yang tumbuh liar di halaman sekolah setiap sesi ekstrakurikuler karena kurangnya tenaga bantu sekolah,” kenangnya.
Berasal dari Desa, tidak membuat Oos minder untuk bergaul dan melanjutkan studinya ke SMUN 2 Kuningan, salah satu sekolah favorit di Kota Kuda ini, bahkan jadi langganan juara kelas di sekolahnya. Setelah lulus dari SMUN 2 Kuningan pada tahun 1998, Oos melanjutkan kuliah Sarjana di Teknik Kimia melalui jalur PMDK di Perguruan Tinggi ternama di Jakarta dan selanjutnya menempuh S-2 (Master) di bidang Manajemen Pemasaran.
Selama kuliah S-1, Oos memperoleh beasiswa penuh dari ICAC (international Community Activity Center), lembaga nirlaba para ekspatriat asing yang concern pada pendidikan generasi muda dari daerah tertinggal.
“Alhamdulillah, ikhtiar saya tidak sia-sia, meski berasal dari desa saya lulus dengan predikat Cum Laude dan menyabet gelar lulusan terbaik saat menyelesaikan pendidikan Sarjana dan Master,” kata Oos dengan bangga.
“Saat lulus sarjana tahun 2002 lalu, bapak bahkan didapuk menyampaikan pidato mewakili orang tua lulusan dihadapan ribuan wisudawan, dan Guru Besar Universitas Indonesia dengan bahasa campur aduk Bahasa Sunda dan Indonesia yang membuat para hadirin banyak tersenyum,” sambungnya.
Kecemerlangan dibangku kuliah, dilanjutkan di dunia kerja. Melalui Program Bimbingan Profesi Sarjana (BPS) PT Pertamina (Persero) tahun 2003, Oos muda ditempa di dunia kerja nyata dan dituntut professional dalam turut membesarkan BUMN kebanggaan Indonesia tersebut.
Ia menempati berbagai posisi penting, diantaranya Marketing Branch Manager Pertamina Provinsi Kepulauan Riau, kemudian menjabat Sales Area Manager Industrial Fuel Marketing Region III Jakarta yang membawahi pemasaran Industrial Fuel Wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
Karir Oos terus menanjak di kantor pusat menjadi Manager Special Chemical dan diawal Maret 2021, Oos dikukuhkan menjadi Vice President Petrochemical Industry Business dalam usia relatif muda.
“Tantangan Bisnis Petrochemical sangat challenging, karena Indonesia masih bergantung pada produk Petrochemical Impor (net importer), padahal produk-produk Petrochemical menjadi cikal bakal seluruh kebutuhan hidup sehari-hari,” ujar Oos.
Ditambahkan pula, peran Pertamina sebagai soko guru industry nasional dan industry petrochemical menjadi bisnis masa depan.
“Kami menyadari peran Pertamina sebagai soko guru industri nasional, dan industri Petrochemical menjadi bisnis masa depan, maka Proyek-proyek pembangunan kilang Pertamina kedepan diantaranya di Balongan maupun di Tuban lebih difokuskan pada pengembangan kapasitas produksi produk Petrochemical dan turunannya,” imbuhnya.
Oos optimis Indonesia tidak lagi jadi net importer, saat semua kilang Petrochemical beroperasi di 2028.
Menutup perbincangannya dengan redaksi Kuningan Mass, Oos menyampaikan pesan kepada generasi muda Kuningan untuk selalu bersungguh-sungguh dan berdedikasi untuk berkarya dimanapun dan profesi apapun.
Dia mengingat pesan ayahnya, agar memberi manfaat kepada lingkungan sekitar. “Man Jadda Wa Jadda” (pepatah Arab) yang artinya siapapun yang bersungguh-sungguh, berdedikasi, dan berintegritas pasti akan berhasil, selalu menjadi pijakan Oos dalam berkarir di Pertamina demi kemajuan dan ketahanan Energy nasional. (deden)
Djodjo Ardja
29 Juni 2021 at 12:44
Alhamdulillaah, semoga banyak Oos2 berikutnya dari daerah2 terpencil di Kabupaten Kuningan. Ins Syaa Allaah.